Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toleransi dan Keteladanan Nabi Muhammad

20 Oktober 2021   20:28 Diperbarui: 20 Oktober 2021   20:59 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyaknya tokoh agama yang berbicara soal toleransi, terkadang membingungkan umat. Beberapa waktu lalu ada seorang ustadz yang berbicara soal toleransi dalam keragaman umat di Indonesia. Disebutkan bahwa umat Islam sebenarnya tidak perlu lagi diajari soal toleransi. Dia mengatakan bahwa umat Islam sudah cukup dewasa untuk paham dan bagaimana bersikap soal perbedaan.

Sedangkan ustasz lain mengatakan bahwa toleransi sebenarnya sederhana bila umat beragama paham maknanya. Menurutnya umat khususnya umat Islam harus paham betul maknanya. Bahwa Lakukan agamamu dan kulakukan agamaku itu  harus dipahami betul sehingga pemahamannya menjadi; aku melakukan salat dan kamu beribadah sesuai keyakinanmu. 

Sehingga dalam hal ini umat Islam akan melakukan ibadah sesuai dengan syariat islam yang dipercayai dan umat lain akan melakukan ibadah sesuai dengan aturan agama mereka. Dan mereka diharapkan tak akan saling menganggu.

Menurut ustadz kedua, toleransi akan salah dimaknai jika semisal umat lain masuk ke masjid dan melakukan sholawat dan sebaliknya. Seorang muslim masuk ke gereja dan menyanyikan lagu rohani. Jika itu dilakukan , akan mengaburkan makna agama itu sendiri sehingga tak bisa kita katakan itu adalah toleransi.

Namun memang banyak umat yang belum sepenuhnya paham soal toleransi sehingga saling tidak menghargai satu sama lain . Karena jika kita pahami betul bagaimana nabi Muhammad menghargai suku dan keyakinan lain ketika beliau dan pengikutnya pindah dari Makkah dan Madinah, maka kita akan lihat bagaiamna toleransi itu dilakukan oleh nabi Muhammad .

Karena banyak umat yang belum sepenuhnya paham soal toleransi maka sebenarnya toleransi harus tetap diajarkan bagi generasi muda, melalui sekolah dan kegiatan kepemudaan, atau harus selalu diingatkan karena bagaimanapun praktek toleransi adalah bagian dari sunnah nabi. Praktek bertoleransi adalah perilaku Nabi yang hampir banyak dilupakan dan tidak dianggap sebagai bagian dari cara Rasulullah menghadapi perbedaan.

Pada masa peringatan Maulid Nabi seperti kali ini, toleransi  menjadi salah satu teladan dan kisah agung Nabi Muhammad yang seharusnya tetap dilaksanakan sesuai dengan konteks kebangsaan saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun