Mohon tunggu...
Retno Permatasari
Retno Permatasari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Usaha Kecil

seorang yang senang traveling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kita Harus Aktif Perangi Hoaks

28 Maret 2019   17:38 Diperbarui: 28 Maret 2019   17:57 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkan kita menerima berita hoax? Entah hoax politik, kesehatan (yang mungkin soal vaksin) , hoax soal agama dll. Dan mungkin karena tidak tahu (jika itu hoax) kita menyebarkannya ke banyak teman dan kolega. Akibatnya bisa diduga, banyak orang diterpa oleh hoax.

Hoax atau berita palsu memang menjadi hal yang penting dalam lima tahun terakhir ini. Penting bukan dalam arti positif tetapi negative . Ini bisa dipahami karena hoax yang bersumber dari seputar informasi menjadi ha yang sangat menganggu. Apalagi jika menyangkut ha-hal atau isu isu besar dan penting seperti kebijakan Negara, soal agama dll. Tentu saja ini menjadi PR bagi banyak pihak. Karena informasi tidak saja menyangkut kebijakan Negara tetapi juga kehidupan masyarakat sehari-hari.  Jadi PR bagi seluruh masyarakat Indonesia, dari berbagai lapisan masyarakat.

Selain Kominfo sebagai lembaga resmi yang menangani regulasi soal informasi, di daerah dan beberapa pihak sudah banyak yang juga melakukan edukasi soal bagaimana seseorang memahami sebuah informasi dengan baik dan menyebarkannya dengan bijak. Dengan paham informasi lebih baik maka seseorang diharapkan bisa mengindentifikasi hoax dengan baik juga.  

Perusahaan internasional Google misalnya. Perusahaan ini sudah melatih jutaan orang di seluruh dunia untuk mengenali informasi dengan lebih baik. Caranya dengan mengetahui cara memverifikasi sebuah berita yang diterima dan kemudian bagaimana berkomentar dengan baik dan bijak dan kemudian menyebarkannya. Di Indonesia, Google juga sudah melatih banyak orang dari berbagai profesi dan masyarakat luas soal bagaimana mengindentifikasi berita dengan benar.

Beberapa daerah seperti Surabaya punya program untuk mengenal dan belajar soal teknologi dan mengolah konten. Pemerintah setempat punya program yang dinamai BLC. BLC adalah kependekan dari Broadband Learning Center. Itu  adalah sarana pembelajaran komputer dan internet gratis bagi warga Kota Surabaya sebagai upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem pendidikan. Di dalamnya juga diajarkan bagaimana mengenal informasi dengan baik. Program ini menjangkau masyarakat dari berbagai kalangan dan sudut kota ini.

Selain itu beberapa universitas dan lembaga swadaya masyarakt dan juga sekolah-sekolah juga diperkenalkan dengan bagaimana mengenal informasi dengan baik.

Kita sendiri sebagai masyarakat harus selalu aktif belajar agar tidak terjebak pada hoax dan informasi yang tidak benar. Perlu bagi kita untuk selalu bertanya pada tokoh di sekitar kita atau dengan mencari tahu sendiri (browsing) di internet. Pada prinsipnya kita harus selalu memerangi hoax dan mencari serta mendapat informasi yang benar.

Ingat bahwa informasi paling atas belum tentu adalah informasi yang benar. Tetapi kita perlu memandingkannya dengan informasi lain yang sama. Biasanya pemangku kepentingan akan memberikan penjelasan yang benar kepada masyarakat sehingga masyarakat tidak terjebak pada informasi sesat hoax.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun