Mohon tunggu...
Veronica Rompies
Veronica Rompies Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi ngomong, omongannya ditulis. haha.

Lulus tahun 1998 dari Universitas Darma Persada, Jakarta jurusan Sastra Inggris D3. Memulai bisnis furniture sejak tahun 2000 di Jepara, hingga saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Saat Fanatisme Menjauhkan Hamba dari Tuhannya

19 Oktober 2018   18:36 Diperbarui: 19 Oktober 2018   18:45 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pixabay.com/

Kesuksesan kedua kios ini menarik semakin banyak pebisnis untuk membuka kios di area yang sama.  Hanya dalam waktu beberapa saat, sudah berdiri ratusan kios lainnya sehingga jalan menuju sungai semakin tertutup oleh kios-kios yang berjejalan.  Banner berwarna-warni menjadi hiasan pengganti pemandangan sungai yang indah dan alami.  Beberapa kios-kios besar memang sangat ramai pengunjung, namun kios kecil pun tetap memiliki pelanggan setia yang terus kembali untuk memborong air ajaib.  

Anehnya, walaupun semua kios menawarkan merek yang berbeda, mereka menjual air sungai yang sama dalam botol.  Para pelanggan yang membeli dari kios yang berbeda-beda pun mengalami kesembuhan dan ketidaksembuhan yang sama, padahal setiap kios memberikan cara penggunaan yang berbeda.  Ada yang harus dikocok tiga kali baru diminum, ada yang mengharuskan diminum dalam keadaan dingin, ada yang memberikan cara untuk dipanasi dulu, dan lain sebagainya.  Sebagian sembuh total, sebagian lainnya semakin parah hingga meninggal, sebagian lainnya sembuh namun mengalami sakit di bagian lain.  

Air cap merah, selain memiliki saingan dari air cap kuning dan warna lain, kini juga terpecah karena anak pemilik kios saling berebut untuk meneruskan bisnis orang tuanya.  Maka timbul juga merek baru, air cap merah tepi sungai, air cap merah selatan sungai, air cap merah embun pagi, dan lain-lain.  Bahkan ketika bisnis ini berlanjut ratusan tahun kemudian, keturunan dari anak-anak pemilik kios pertama memiliki cucu dan cicit, mereka memecahkan diri lagi dan membuat kios baru dengan nama-nama semakin beragam, salah satunya: air cap merah tepi sungai yang diambil tengah malam sambil bersujud.  Hal ini bukan hanya terjadi pada kios air ajaib cap merah, namun semua kios-kios yang semakin sukses itu pun terpecah-pecah.

Persaingan semakin ketat, sepanjang tepian sungai kini tertutup oleh kios yang semakin besar dan ramai.  Beberapa orang yang ingin pergi langsung ke sungai dengan gratis akhirnya kesulitan.  Mereka harus melewati bukit dan lembah untuk berputar, dalam kesunyian, diam-diam agar tidak diketahui oleh para pemilik kios.  Tentunya ini bukan hal yang aneh, bisnis air ajaib dalam botol bisa terancam jika semakin banyak orang mengerti bahwa mereka bisa mendapatkan manfaat yang lebih jika mereka menemukan jalan menuju sungai.  

Seberat-beratnya bersaing dengan sesama pemilik kios, mereka hanya saling sikut, saling menjelekan, tapi tetap bersama-sama merahasiakan tempat pengambilan air dari para pembelinya.  Namun jika orang-orang yang ingin mendapatkan air ajaib langsung dari sungai ini sampai berhasil mengajak sebanyak-banyaknya orang untuk ikut pergi ke sana, bisa dipastikan hancurnya bisnis kios air ajaib yang sudah berjalan selama ribuan tahun ini.

Walaupun begitu, orang-orang yang rindu untuk berendam dan menyelam dalam sungai air ajaib, tetap berusaha mencari jalan untuk mencapainya.  Sebagian dari mereka sudah mencoba air dalam botol plastik dari berbagai kios, namun tidak pernah memenuhi keinginannya untuk menyatu dengan air dalam sungai.  Beberapa di antaranya tersesat di lembah,  kelelahan di atas bukit lalu tak bisa kembali, sebagian lagi tetap lanjut berjalan.  

Mereka sering menjadi tertawaan para pelanggan fanatik kios-kios tertentu, yang merasa tersembuhkan lewat air ajaib dalam botol.  

"Untuk apa melewati lembah dan bukit, jelas ada kios yang menjual instant tanpa perlu bersusah payah."

"Mendapatkan air ajaib hanya bisa lewat kios Merah, kios lainnya menjual air ajaib palsu.  Mereka yang ingin menyelam dan berendam, bersatu dengan air ajaib langsung dari sungai adalah orang-orang sesat"

"Jika ingin berendam di air ajaib, pergilah ke kios Kuning, beli beberapa ratus liter, dan anda bisa menggunakannya untuk berendam.  Jangan mencari sungai sendiri, kau akan tersesat"

"Bukan kios Kuning, tapi kios Hijau.  Kios Hijau yang menjual air asli.  Kalau ada yang tidak sembuh, itu karena dia salah cara meminumnya! berhentilah membeli dari kios-kios penipu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun