Pada hakikatnya mendongeng merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk memberikan informasi tertentu kepada orang lain. Dongeng ini juga merupakan suatu bentuk warisan dari nenek moyang kita terdahulu yang perlu dilestarikan keberadaannya.Â
Dongeng ini sendiri juga merupakan karya sastra yang dapat membangun karakter anak untuk belajar dan berimajinasi. Pengisahan dongeng mengandung harapan, keinginan dan nasihat baik yang tersirat maupun yang tersurat serta mengandung nilai pendidikan. Nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah cerita atau dongeng dapat berpengaruh terhadap perkembangan karakter anak usia dini.
Studi menunjukkan adanya kolerasi mendongeng dengan pembentukan nilai moral dan karakter. Melalui dongeng kita dapat memberikan afirmasi positif nilai -nilai kehidupan, yang membantu memastikan tumbuh kembang anak yang optimal.Â
Melansir the International Journal of Academic Research In Business and Social Sciences, lewat dongeng sebuah komunikasi dan kedekatan emosional dapat tercapai sehingga nilai -nilai yang terkandung dalam sebuah dongeng dapat lebih mudah dimengerti.
Dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan anak usia dini salah satu metode yang digunakan untuk mengembangkan nilai -nilai moral dan karakter adalah metode mendongengÂ
Selain dari teknik yang mumpuni dalam menyampaikan cerita dongeng kepada anak usia dini, tak kalah penting adalah kemampuan guru/pendidik dalam memilih cerita yang tepat juga sangat diharapkan, agar nilai -nilai yang terkandung didalam cerita dongeng dapat tersampaikan secara optimal kepada anak.
Berikut ini adalah tips dalam memilih isi cerita dongeng yang tepat untuk anak usia dini.
1. Pilihlah isi cerita yang sesuai dengan usia Anak
Dalam memilih cerita untuk didongengkan perlu diperhatikan karakteristik usia anak. Yaitu cerita yang sederhana, menyenangkan. Tidak terlalu panjang, karena anak usia dini cenderung cepat bosan.
2. Memiliki gambar dan ilustrasi yang menarik
Pilihlah buku cerita dengan gambar yang menarik, perlu diperhatikan bahwa anak usia dini lebih tertarik pada gambar yang     memiliki warna yang mencolok, cerah dan beragam. Dan tak kalah penting adalah ukuran gambar yang besar dapat meningkatkan pemahaman anak. Karena selain mendengarkan cerita anak juga menggunakan visualnya untuk memahami cerita, dengan visualisasi yang menarik anak akan merasa nyaman dan betah untuk mendengarkan cerita.