Mohon tunggu...
Resta Komalasari
Resta Komalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa aktif KPI UIN Bandung, hobi saya adalah menulis, membaca buku dan menonton film

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Penyakit Kusta, Jaga Diri dari Bakteri

29 Oktober 2022   16:44 Diperbarui: 29 Oktober 2022   17:03 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

BANDUNG- Dr. Devi Riandini Nareshwari S.Ked melakukan praktek di Rumah Sakit Al - Islam. Prakter ini dilakukan pada pasieun yang mengalami penyakit 'Kusta' yang sering disebut dengan penyakit 'Kutukan'. Senin, (03/10/2022).

Menurut Dr. Devi, selaku dr yang preakter di rumah sakit tersebut penyakit kuta ini merupakan penyakit yang sering dijumpai di Indonesia dan merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri 'Milikefra' sehingga ada rumah sakit khusus untuk penyakit kuta tersebut.

Masyarakat awam menyebut penyakit tersebut dengan penyakit 'kutukan' karena penyakitnya sedikit mengerikan dan bahkan pasien yang mengalami penyakit tersebut merasa malu untuk melakukan pengobatan, karena takut akan dijauhi oleh orang lain, sehingga kita harus hati -- hati apabila ada orang terdeket yang mengalami penyakit kusta, karena penyakit ini bisa menular

Dr. Devi Riandini Nareshawri S.ked, mengatakan "Penyakit Kusta ini diawali dari infeksi bakteri dan menyebabkan  adanya perubahan fisik, seperti badanya mengalami bercak-bercak putih, bentol -- bentol hitam, tanganya akan meruncing bahakan mengalami kebuntungan akibat di amputasi. Penyakit kusta juga akan menyebabkan infeksi pada bagian saraf, sehingga bagain itu tidak akan merasakan sensasi apapun", Ujarnya.

Pasien yang mengalami kusta bisa diatasi dengan merasa tidak malu untuk melakukan pengobatan, karena semakin cepat di obati akan semakin gampang untuk diatasi. Penyakit ini diobati dengan antibiotic, tetapi apabila mengalami gejala lanjutan pengobatanya di sesuaikan dengan tingkatan lefra yang dialami oleh pasiern tersebut. 

Tingkat lefra tinggi bisa di obati dengan mengkonsumsi obat selama gejala berlangsung bahkan dilakukan metode 'Multidrug Therapy' (MDT) yakni pengobatan yang mengombinasikan dua antibiotic atau lebih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun