Entah apa yang merasuki Juvian Rodriguez (35) hingga naik pitam pada sosok berwajah Oriental yang berpapasan dengannya di eskalator menuju Penn Station (New York City) dan meneriakinya, "Balik kau ke China sana! Atau pilih masuk kubur, hah?!" (abcNEWS, 11 April 2021). Dia juga mengancam akan menikam wajah orang itu. Sialnya, korban yang dilecehkan Juvian ternyata adalah seorang polisi anggota satuan tugas Asian Hate Crimes yang tengah menyamar! (dailymail.com, 10 April 2021).
Begitulah, akhirnya Jumat (9/4) lalu pukul 01.20 waktu setempat diapun dibekuk petugas New York Police Department (NYPD) dengan dakwaan melakukan kejahatan rasial berupa pelecehan berdasarkan ras dan kepemilikan ilegal zat terlarang. Juvian selanjutnya dibebaskan tetapi ditempatkan di bawah pengawasan ketat aparat.
NYPD bulan lalu mengumumkan bahwa mereka mengerahkan petugas berpakaian preman sebagai bagian dari satuan tugas Asian Hate Crimes untuk membantu mengatasi peningkatan kasus baru-baru ini. Departemen tersebut, sebagaimana dirilis dailymail.com, melaporkan bahwa kota New York sendiri memiliki setidaknya 35 laporan kejahatan rasial anti-Asia sejak Januari, dibandingkan dengan 28 laporan pada periode sama tahun 2020.
Sejak lockdown pandemi Covid-19 diberlakukan di AS pada Maret tahun lalu, sebuah laporan dari Stop AAPI Hate telah mendokumentasikan setidaknya 3.795 serangan bermotif rasial terhadap orang Asia-Amerika pada 2020 silam.Â
Peningkatan kejahatan bermotif rasialis ini ditengarai sebagai buah dari merebaknya virus Covid-19 yang penularannya berpusat dari Wuhan (China). Itu terbukti dari hasil survei Center for the Study of Hate and Extremism di California State University- San Bernardino yang menunjukkan bahwa kejahatan rasial anti-Asia di kota-kota terbesar Amerika naik 149% pada tahun 2020, padahal secara keseluruhan kejahatan rasial justru turun tujuh persen (dailymail.com, 10 April 2021).
Fenomena di atas telah mendongkrak kesadaran akan kejahatan kebencian anti-Asia di AS sehingga gerakan  'Stop Asian Hate'( 'Hentikan Kebencian terhadap Orang Asia' ) pun menjadi populer secara daring maupun luring di seluruh negeri Paman Sam itu.
NYPD mengumumkan bulan lalu bahwa mereka meningkatkan patroli dan menambahkan petugas yang menyamar di daerah dengan populasi Asia Amerika yang signifikan untuk mengekang kejahatan.
"Orang berikutnya yang akan anda jadikan target (tindak kebencian) apakah itu melalui ucapan atau aktivitas mengancam apa pun, yang berjalan di sepanjang trotoar atau di peron kereta, bisa saja (sebenarnya) Â adalah petugas polisi New York City berpakaian preman. Jadi pikir duakali (sebelum melakukannya)." Kata Komisaris Polisi Dermot Shea konferensi pers pada 25 Maret 2021 lalu (abcNews, 11 April 2021).