Mohon tunggu...
Resiana Safitri
Resiana Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mencari hal yang menarik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Orang Berhijab Syar'i Tak Selamanya Bertampak Mulia

9 Agustus 2022   12:06 Diperbarui: 9 Agustus 2022   12:15 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara mengenai wanita muslim di dunia begitu banyak yang mayoritas memakai sebuah bahan penutup auratnya yang terletak pada bagian atas dari kepala sampai menututpi dada yang bisanya dikatakan sebuah hijab atau krudung. 

Pada zaman dahulu diera nenek moyang yang ada di indonesia nama krudung atau hijab hanya terbuat dari kain panjang yang dipakain secara dislempangkan keatas kepalanya saja sehingga rambut seseorang masih mudah terlihat oleh siapa saja yang memandanya. Akan tetapi dengan berjalannya waktu dan pergantain zaman atau dimasa reformasi saat ini generasi mudah mencoba hal-hal yang baru untuk meningkatkan pemahaman kualitas segi hijab yang layak untuk dipakai dan dipergunakan dengan baik. khusunya di negara indonesia saat ini yang hampir semua masyarakatnya mayoritasnya beragama islam dan memakai sebuah hijab yang menutupi auratnya pada bagian wanita. 

Dengan banyaknya sebuah model, motif maupun bentuk dan ukuranya maka banyak dari peminatan seorang muslim yang ada di indonesia saat ini sangat menjulang tinggi dalam peminatya, sehingga dengan adanya itu pula banyak dari kalangan muda yang terpengaruhi dengan istilah kata berhijrah.

Hijrah merupakan sebuah perpindahan dari segala apa yang Allah larang menuju ketaatan pada-Nya. Maksudnya ialah bahwa setiap manusia memang terkandang mudah untuk tidak mengontrol diri baik dari segi sikap, penampilan maupun prilaku sehingga dengan adanya ketidaksadaran yang telah dihasut oleh syetan maka manusia lalai dengan ajaran agama yang sebenarnya, contoh halnya seorang remaja yang sudah baligh akan tetapi mereka masih berpenampilan yang terbuka baik tidak berhijab maupun yang lainnya, sebab remaja yang sudah baligh hukumnya sudah wajib untuk menutup auratnya dari pandangana orang yang bukan mahramnya dan batas aurat bagi seorang wanita ialah dari ujung kepala sampai dengan batas kaki. Oleh karena itu terkadang banyak juga seseorang yang merubah penampilannya baik semula dari yang belum menutup auratnya sampai setalah menutup auratnya tidak mau dikatakan sebuah kegiatan berhijrah, sebab dengan alasan mereka memang belum sepenuhnya berbuat baik kepada tuhannya akan tetapi masih selalu berusaha terus untuk selalu berusaha memperbaiki diri dan mendekatkan diri dengan sang penciptannya.

Akan tetapi untuk saat ini di era zamanyanya reformasi yang dimana semua wanita muslim banyak yang sudah memakai busana yang telah dikata sudah standartnya hijab besar atau yang biasanya dikenalnya dengan hijab syar'i. Banyak yang telah memakainya baik dari kalangan ABG-Remaja-dewasa-maupun yang sudah berumur. Memang tidak semua orang yang berpakain syar'i maupun hijab syar'i memiliki keprilakuan yang baik terkadang memang ada seseorang yang sudah berpenampilan syar'i tertutup semua memakai cadar dan lain sebagainya akan tetapi prilaku dan tingkah laku yang dimilikinya zero atau kosong, banyak kejadian saat ini tidak hanya di dalam indonesia saja mungkin diluar negeri juga ada prilaku yang kurang berkenan bagi wanita yang berpenampilan syar'i tapi ettitutnya zero. 

Misalnya contohnya seperti di mall atau pasar ada seorang wanita yang berpakaian syar'i menutupi dari ujung kepala sampai kaki hanya yang terlihat hanya kedua matanya saja, ia melakukan tindakana kejahatan yakni secara diam-diam ia mencuri salah satu bahan yang ada di dalam pasar dan dimasukkan kedalam hijabnya yang sangat besar tersebut, dengan begitu pihak penjual akan tidak mengetahui sosok kejahatan yang dilakukannya, sebab dilakukan secara diam-diam dan tak ada yang mengetahuinya. Oleh karena itu maka kata hijab syar'i tak menjamin seorang berprilaku dan beradap mulia, sebab mungkin kebiasaan jelek tersebut telah tercetak dari sejak dini yang dimana awasan orang tua terhadap anak masih kurang, sehingga dari sinilah peran orang tua sangatlah dibutuhkan bagi pertumbuh kembangnya seorang anak, seperti halnya dari segi perkataan jika seorang anak kecil yang dibiarkan bergaul dengan siapa saja tanpa adanya sebuah batasan yang sesuai dengan umur mereka, dia akan akan muah terpengaruhi oleh omogan-omongan yang seharusnya tidak pantas diomongkan bagi anak kecil, sebab di era sekarang pula banyak dari kalangan anak-anak kecil masih kurang banyak didikan dari kedua orang tua, sehingga hal-hal yang seharusnya tidak terjadi, terjadilah dimasa kecilnya baik dari segi omongan kasar, keras tanggan dan lainsebagainya. 

Dengan adanya pengaruh tersebut akan mudah terpengaruh atau terbawah ketika mereka beranjak dewasa.

Adanya sebuah pembelajaran dalam pendidikan pula jika tidak diiringi dengan penekanan pembelajaran ettitut dan prilaku yang baik maka sama saja halnya, sebab dizaman sekarang pula banyak orang yang berpendidikan tinggi akan tetapi sikap yang dimiliki tidak tinggi sehigga untuk saat ini mencari orang yang berettitut dan berprilaku baik sangat susah dicari dibandingkan dengan mencari oarang yang berpikiran teknologinya tinggi atau penggetahuannya tingga, terkadang ada anak seorang ustadz pula ia memiliki kreteria yang bisa dibilang sudah standart akan tetapi prilaku dan kelakuannya masih zero, bisa disimpulkan bahwa tidak semua manusia yang sudah memiliki semuanya baik dari segi finensial maupun yang lainnya dapat memiliki sikap prilaku yang baik terhadap seseorang atau lawan bicaranya, sebab prilaku atau ettitut jika tidak dipupuk dari dini maka akan udah terbengkailah saat ia telah tumbuh menjadi seorang dewasa.

Maka dengan inilah dapat diambil pembelajaran dari penulis ini bahwa memang tidak semua manusia itu memiliki sikap yang sempurna seperti Nabi Muhammad SAW, terkadang Nabi pula masih adanya sebuah kekeliruannya yang perna dilakukannya sebab yang benar-benar kesempurnaan hanyalah milik Tuhan pencipta alam ini Allah SWT. Oleh karena itu  juga janganlah terlalu memandang bahwa orang yang yang sudah dikatakan berhijrah atau sudah memakai baju syar'i atau hijab syar'i sudah memiliki sifat yang mulia dibandingkan diri seseorang yang belum melakukan hal itu, sebab kita pula tidak tahu bahwa orang yang berhijab syar'i belum tentu memiliki kemulian, memang terkadang hati manusia juga mudah digoyangkan keimanan, baik yang awalnya bersyar'i kemudian suatu hari lepas hijabnya. 

Maka dari situlah janganlah terlalu memandang orang berlebihan pandanglah sewajaranya saja sebab jika memandang seseorang secara berlebihan akan mudah mnculnya sebuah oponi-oponi yang ada pada pikiran seseorang yang berbeda-beda dan akan mudah menambah sebuah dosa seseorang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun