Setelah menyatakan diri keluar dari PAN, Amien rais rupa-rupanya belum berniat pensiun dari dunia politik. Salah satu tokoh reformasi ini kembali mendirikan partai baru bernama partai ummat.
Tentu tak akan hilang dari ingatan setiap pejuang reformasi mengenai sosok yang satu ini, meski ada berbagai versi cerita apabila ingin membahas peran dari Amien Rais sebagai bagian dari reformasi.
Sosoknya memang dikenal luas dalam peran pelengseran presiden berkuasa Soeharto saat itu termasuk kemudian dalam proses politik pasca reformasi. Tak terlepas pula dari pandangan beberapa pihak bahwa Amien Rais berperan dibalik layar dalam beberapa drama politik pasca reformasi. Itulah kenapa ada sebagian kalangan masyarakat yang memberi julukan "Sengkuni" pada tokoh satu ini.
Penulis melihat pendirian partai Ummat adalah upaya untuk membuat "PAN baru", maksudnya partai yang tetap sesuai dengan apa maunya Amien Rais. Setelah banyak tokoh-tokoh besar partai PAN yang mulai berbeda pandangan dan haluan dengan Amien Rais. Itulah kenapa pula pada akhirnya Amien Rais sebagai pendiri PAN mulai tersingkir.
Partai Ummat dipandang banyak pengamat memiliki tujuan menggerus suara dan kader dari partai PAN meskipun juga tentu bertujuan mendapat suara dari masyarakat yang berhaluan sama, agamis.
Bahkan, baru-baru ini Amien Rais membuat pernyataan yang melarang kader PAN untuk buru-buru bergabung ke partai Ummat. Dia menyarankan para kader itu untuk menyelesaikan dulu tugas mereka sebagai wakil rakyat.
Sontak pernyataan Amien Rais menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak akan pengaruh Amien Rais terhadap kader PAN. Benarkah kader-kader PAN itu akan berpindah haluan? Kalau iya seberapa masif? Penulis sendiri juga bertanya-tanya akan seberapa efektif partai Ummat dalam kancah perpolitikan di Indonesia?
Jika melihat sejarah berdirinya PAN, memang sudah barang tentu ada sosok besar Amien Rais didalamnya. Jadi pertanyaan pertama tentu terjawab dengan mudah. Sudah pasti ada kader PAN yang akan dan sudah berpindah haluan. Apalagi didalam bagian kader-kader itu ada juga anak-anak dan relasi dekat dari Amien Rais.
Jika merunut kembali keluarnya Amien Rais dari PAN, tak terlepas dari isu adanya dua kubu dalam organisasi PAN. Yang satu tentu kubu Amien Rais, yang satu lagi kubu Zulkifli Hasan. Kubu Zulkifli Hasan pada waktu itu dianggap ingin mendekat ke pemerintah (Jokowi) yang tentu saja tidak sesuai dengan semangat Amien Rais yang "mati-matian" berupaya menjatuhkan Jokowi selama ini.
Melihat sejarah pula, entah disadari atau tidak, Amien Rais selalu bermasalah dengan pemerintah. Dari mulai Pak Harto, Bj Habibie, Gus Dur, Megawati, SBY hingga Jokowi. Pokoknya semua yang menang dan menjabat pernah merasakan "dimusuhi" olehnya.
Masalahnya dalam beberapa kasus, para pengamat menganggap tokoh yang diangkat sendiri oleh Amien Rais Sendiri juga berakhir dimusuhi. Entah apa maunya tokoh reformasi yang satu ini.