Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Belajar Politik dari Merapi

14 November 2020   16:00 Diperbarui: 14 November 2020   16:03 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Ragil Ajiyanto dari detik.com

Bahkan pada akhirnya warga yang hidup jauh dari Merapi pun ikut menikmati hasilnya, pasir yang dikirim untuk pembangunan, hasil bumi  dari merapi untuk konsumsi dan lain sebagainya.

Hebat bukan Merapi sebagai politikus? Sebagai pelayan rakyat? Merapi menyerap aspirasi dari bawah dan mengeluarkannya untuk kembali dinikmati di bawah, bukan dibuang jauh. Itu dilakukan secara terus menerus, berkala, dengan cara yang sopan, halus, tenang, "njawani".

Menurut anda yang membaca tulisan ini? Sudah adakah politikus di negeri Indonesia ini yang bagi anda pribadi memiliki semangat sama seperti Merapi? Adakah mereka yang setipe dengan Merapi? Boleh sharing kepada yang lain melalui kolom komentar dibawah.

Bagi penulis, semoga merapi dapat menjadi mahaguru bagi politisi-politisi sekarang dan masa depan. Semoga ada Merapi-merapi baru yang muncul di ranah Politik nasional di Indonesia. Politisi yang membawa semangat positif, politisi yang tidak egois, politisi yang menyerap aspirasi kalangan bawah, politisi yang terus bekerja mengahasilkan berbagai kebijakan yang berguna bagi bangsa Indonesia.

Merapi hanya lah sebuah gunung, tidak punya pikiran apalagi akal budi. Tetapi dia mengajarkan bagaimana sebuah pengabdian bagi kesejahteraan masyarakat, tentu dengan caranya sendiri. 

Salam damai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun