Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Politik Hari Belanja

11 November 2020   16:00 Diperbarui: 11 November 2020   16:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Karolina Grabowska dari Pexels

Ketika tiba di tanggal unik misalnya hari ini 11.11 atau tanggal lainnya, bagi yang memiliki aplikasi e-commerce dan cukup aktif pasti akan mendapat banyak notifikasi di gadgetnya. Dari mulai diskon, voucher cashback, gratis ongkir, hingga tebus murah yang harganya gila-gilaan. Sayangnya pengertian gila-gilaan yang saya maksud terbagi dua, gila-gilaan karena murahnya atau gila-gilaan permainan harganya.

Apabila kita berpikir pendek dalam melihat fenomena hari belanja, kita akan melihatnya sebagai untung dan untung bagi kita para calon pembeli. Serbuan di hari belanja mungkin bisa jadi bukti. Tetapi benarkah untung dan untung jika kita berbelanja di hari belanja? Ataukah hari belanja harus dihindari?

Pertama kita harus tahu dulu apa itu e-commerce. E-commerce adalah sebuah platform yang disediakan pihak ketiga tempat berkumpulnya para penjual untuk menggelar lapak jualan mereka dengan kesepakatan tertentu bersama penyedia layanan. Diskon-diskon ataupun program lainnya merupakan inisiatif penyedia layanan  yang diikuti oleh penjual baik secara wajib maupun pilihan.

Saya pikir sudah banyak yang tahu ya, tapi kenapa kita harus melihat dulu pengertian e-commerce? Dengan memahami ini, kita bisa mengambil logika berpikir yang baik untuk menyikapinya. Logika berpikir yang baik akan membuat kita bisa semakin bijak dalam berbelanja.

Kita ambil contoh misalnya promo program diskon hingga 80â„…, kita bisa tahu bahwa diskon sebesar ini inisiatif penyedia layanan yang bahkan tidak memiliki produk jualan. Ketika program ini diikuti para penjualnya, akankah penjual secara polos mendiskon produknya 80â„…? Kalau kita menjawab iya, berarti kita sudah masuk lubang buaya. Lha kok bisa? Katanya buaya pandai merayu dan ngegombal, kita sudah jatuh di rayuan, gombalan.

Adakah penjual yang mau rugi? Andaikan anda penjual yang kulakan produk seharga 15rb biasa anda jual 20rb, ada program diskon 80â„… kemudian anda jual dengan harga 4rb? Yakin? Mohon maaf jika kata-kata saya kasar, tapi kalau begitu bukankah anda bodoh?

Kalaupun ada yang benar- benar harga produknya didiskon 80â„… dari harga standar, mungkin penjual yang bersangkutan sedang give away produknya atau melepas produk mati (tersimpan dalam jangka waktu lama di gudang karena tidak laku), atau setidaknya sedang mencari pasar, dalam hal ini memang bukan mencari untung. Pasti ada politik kepentingan tertentu dibalik harga yang benar-benar murah.

Lagipula tentu sangat jarang kasus penjual tidak cari untung,  apalagi kalau diskonnya setinggi itu. Dalam kondisi normal penjual pasti tetap mencari untung, ditambah lagi dalam e-commerce ada kesepakatan bagi hasil antara penjual dan penyedia layanan yang harus diperhitungkan oleh penjual.

Selebihnya produk yang ikut diskon akan dinaikkan dulu harganya sebelum diskon, sehingga jatuhnya harga sama, atau kadang saya temui malah lebih tinggi. saya rasa sudah jadi rahasia umum praktik itu. Jadi apakah tidak disarankan untuk ikut menyerbu program hari belanja?

Tidak juga, kita sebagai pelanggan masih bisa untung kok. Terkadang ketika program diskon, penyedia layanan memberikan subsidi kepada pembeli, sehingga harga yang diterima pembeli benar-benar lebih murah. Tapi lagi-lagi penyedia layanan menggelontorkan uang ini punya tujuan lain, pasti ada motif politik dalam keputusannya. Termasuk menarik minat pembeli baru sehingga database penyedia layanan lebih besar, atau sekedar meningkatkan perputaran uang dalam platform.

Sebagai informasi, database pengguna yang lebih besar dan perputaran uang yang lebih besar akan meningkatkan valuasi perusahaan yang bergerak di bidang jasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun