Mohon tunggu...
Resi Kartika Prasasti Noer
Resi Kartika Prasasti Noer Mohon Tunggu... Full Time Blogger - UIN Maulana Malik Ibrahim,MALANG

Kunci Kesuksesan Adalah Belajar Walau Hanya Selembar Buku

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cara Melarang Anak yang Lebih Baik

18 November 2019   07:27 Diperbarui: 18 November 2019   07:30 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terkadang orang tua tidak mengatahui perkembangan anak, padahal tampa kita sadari setiap tingkah laku yang anak lakukan merupakan tahapan-tahapan anak untuk mengetahui sesuatu. Seperti, anak biasanya manjat pagar ketika di sekolah, para orang tua melarang anak untuk melakukan itu padahal, anak sedang berfikir agar mereka bisa mencapai hal tersebut dengan cara memanjat.

Pola berfikir anak lebih cepat dan setiap hal yang dia lakukan mulai dari berlari,tidak mengikuti perintah orang tua, serta hal-hal yang sepatutbya tidak dilakukan oleh anak  malah dia lakukan. Itu menunjukkan bahwa anak sudah mulai berkembang sesuai tahapan-tahapan pada anak.  Mungkin para orang tua kwatir jika anaknua kenapa-kenapa apa lagi tergolong masih kecil, masih tahap pantauan orang tua.

Bagi para orang tua jika ingin melarang anak agar tidak melakukan hal-hal yang tidak kita inginka, maka jangan mengucapkan kata "jangan" pada anak tampa alasan, sebab itu akam membuat sang anak tetap melakukannya meskipun dillarang berkali-kali. Lebih baik ucapkan kata yang menggunakan nama "Allah" dalam setiap hal untuk sang anak dan juga ketika melarang anak jika sang anak melakukan hal yang membahayakan. Seperti ini ketika kita melarang sang anak:

"Nak Allah tidak suka kalau kamu melakukan itu nanti Allah marah" 

"Allah suka loh kalau kamu lakukan ini"

Dari kalimat di atas anak akan mengerti jika hal yang dilakukan itu tidaklah baik, dan setiap hal yang dia lakukan jangan lupa kaitkan dengan nama sang pecipta "Allah" . Dan tampa kita sadari kita juga mengenalkan sang pecipta kepada sang buah hati agar anak lebih mengetahui bahwa hal yang dia lakukan itu tidak disuka oleh Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun