Mohon tunggu...
Rendy Yogaswara
Rendy Yogaswara Mohon Tunggu... Guru - seniman, musisi dan penulis

Nama Pena: Rere

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pola Asuh Orang Tua terhadap Perkembangan Psikologi Anak Tidak Tergantikan oleh Apapun dan Siapapun

14 November 2017   08:46 Diperbarui: 14 November 2017   09:16 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.inspirasidaily.com/

Di zaman sekarang ini sering kali kita jumpai anak-anak yang tumbuh kembangnya tidak sesuai KES (kehidupan efektif sehari-hari), banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya atau yang sengaja bekerja diluar kota untuk keberlangsungan hidup keluarganya di desa, dengan meninggalkan anaknya dan menitipkannya kepada simbahnya (kakek dan neneknya) atau kepada sanak saudaranya yang di desa, disatu sisi memang tuntutan untuk keberlangsungan kebutuhan hidup namun sisi lain harus meninggalkan anak yang sedang tumbuh kembang di bangku sekolah.

Terkadang orang tua mempercayakan sepenuhnya pendidikan di sekolah dapat membimbing buah hatinya untuk mencapai tumbuh kembang yang baik dan sesuai, dapat mempelajari atau mengikuti semua kegiatan formal atau non formal yang diberikan, namun dilihat dari kaca mata saya selaku guru BK (Bimbingan Konseling) pendidikan yang diberikan lewat pendidikan formal (sekolah) atau non formal hanya menunjang dibidang akademiknya saja tidak pada perkembangan individunya.

Dari sample (contoh) 25 anak fase usia 14-17 tahun yang tidak tinggal dengan orang tua secara langsung 23 diantaranya mengalami KES-T (kehidupan efektif sehari-hari terganggu), ada yang pola hidupnya tidak sesuai seperti contoh pulang sekolah langsung main PS (game) dengan temannya melupakan kewajiban-kewajiban ibadahnya, makan tidak teratur, tidur larut malam (begadang), nongkrong dengan teman-teman bahkan adapula yang merokok karena tidak ada pantaun langsung dari orang tua hingga tidak sedikit pula yang terjerumus dalam pergaulan bebas mengenal miras (minuman keras), obat-obatan terlarang dan bahkan sex bebas, 2 diantara yang masih sesuai KES ditunjang karena intensitas bertemu orang tua dalam waktu yang tidak terlalu lama dan mendapatkan pendidikan agama yang lebih.

Dari contoh diatas merupakan betapa peranan orang tua terhadap perkembangan psikologi anak sangat besar, lalu apa fungsi guru BK disekolah? Fungsi guru BK disekolah memberikan pemahaman, pemeliharaan, pengembangan, pencegahan, pengentasan dan advokasi, jadi sebatas ruang lingkup di sekolah dalam kurun waktu 8 jam dan sisa 16 jam dari 24 jam di rumah atau manjadi tanggung jawab orang tua untuk pembentukan karakter anak.

Ada banyak hal yang mungkin bisa dilakukan orang tua yang berada diluar kota atau jauh dari anak-anaknya terhadap tumbuh kembang anak, minimal jika tidak bisa pulang 1 minnggu sekali bisa sesering mungkin untuk berinteraksi melalui smartphone melihat keadaan anak menggunakan video call atau memberikan perhatian khusus melalui telpon, menanyakan kabar dan mencoba mendengarkan pendapat anak saat bercerira kegiatan-kegiatannya, disempatkan untuk pulang walau hanya sebentar untuk bisa bermain, rekreasi atau sekedar makan bersama-sama (Quality time) dan berbagai macam cara lain sesuai dengn kebutuhan perkembangan anak.

"Tidak ada guru pembimbing terbaik selain orang tua bagi anak-anak", sedikit artikel yang bisa saya tulis karena segala keterbatan dan kekurangan penulis, mohon maaf jika ada kekurangan atau kekeliruan bisa menambahkannya. Terimakasih

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun