Mohon tunggu...
Rephy Ekawatie
Rephy Ekawatie Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Contact: rephy.ekawatie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Ada Apa di Balik Kemunculan Metaverse?

15 Maret 2022   09:15 Diperbarui: 15 Maret 2022   09:22 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi1/www.tek.id/www.kompas.com

Metaverse merupakan istilah yang seringkali digaungkan akhir-akhir ini. Hampir setiap media informasi mengulas segala hal seputar Metaverse dan membuat istilah tersebut menjadi semakin melambung menjadi topik yang hangat diperbincangkan. 

Seperangkat ruang virtual yang dapat diciptakan dan jelajahi bersama dengan orang lain yang tidak berada di ruang fisik yang sama, itulah pengertian dari Metaverse menurut Facebook alias Meta sebagai "pengompor"yang menggaung-gaungkan Metaverse ke permukaan. 

Masih dalam bentuk 'dunia ide' alias dalam wujud 'gagasan' saja, Metaverse sudah membuat 'heboh' dunia. Perusahaan-perusahaan Teknologi raksasa seperti Microsoft, Facebook yang sekarang beralih nama menjadi Meta, Google, Nvidia, Apple, Unity Software, dan Qualcomm berlomba-lomba untuk menjadi pioneer yang membawa sebanyak mungkin orang untuk masuk kedalam 'dunia ide'nya. 

Menariknya, perusahaan-perusahaan besar yang berlomba untuk membawa kita masuk ke dalam dunia Metaverse merupakan perusahaan-perusahaan kapitalis raksasa yang lahir dari sebuah Negara yang bernama Amerika.

Ilustrasi2/www.npr.org/www.pgpf.org
Ilustrasi2/www.npr.org/www.pgpf.org

BBC menyebutkan jika hampir 8 juta orang Amerika jatuh miskin dan mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran. Pandemi menyebabkan lebih dari 20 juta orang Amerika kehilangan pekerjaan. Kemiskinan meningkat sampai dengan 16,7 persen pada bulan September 2020 (16/10/2020). Jika itu kondisi Tahun 2020, terus apa kabar kondisi ekonomi Amerika saat ini?.

Pada bulan Februari 2022, Inflasi Amerika mencapai 7,9 persen menurut catatan Departemen Tenaga Kerja AS sebagaimana yang dirangkum dalam Bloomberg. Kenaikan inflasi tersebut dilaporkan mencapai tingkat inflasi tertinggi sejak 1982. Hal tersebut ditengarai disebabkan oleh serangkaian peristiwa, seperti Pandemi COVID-19, kondisi Politik internal Amerika, termasuk Perang Rusia vs Ukrania yang baru-baru ini terjadi. 

Peristiwa-peristiwa tersebutlah yang menyebabkan Amerika menjadi 'kelimpungan' untuk menghadapi permasalahan di Negaranya sendiri. Kemiskinan meningkat, pengangguran meningkat, jumlah kejahatan yang dipicu oleh 'gonjang-ganjing' kondisi ekonomi, sosial, dan politik juga turut meningkat. 

Ditengah himpitan inflasi, dimana semua kebutuhan melonjak harganya, rumah hunian tempat berteduh yang harusnya menjadi kebutuhan dasar masyarakat...kenyataannya, bertransformasi menjadi fasilitas yang 'mewah' untuk kaum jelata. 

Kehidupan yang sulit membuat rakyat Amerika kemudian rindu pada apa yang disebut dengan American's Dreams. Di sisi lain, kaum kapitalis yang menjadi penggerak perusahaan-perusahaan teknologi raksasa di Amerika dengan orientasi cuan, melihat 'peluang' bisnis dalam potensi pain point yang luar biasa. Moment itu tepat, dimana pada saat yang sama Pemerintah Amerika merasa "this is the time for me to conquer the world and makes an America be Great Again".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun