Mohon tunggu...
Rephy Ekawatie
Rephy Ekawatie Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Contact: rephy.ekawatie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Optimalisasi Pengelolaan Persediaan Makanan Rumah Tangga Berdampak Mengurangi Sampah!

21 Februari 2022   08:00 Diperbarui: 21 Februari 2022   08:02 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi1/www.suara.com/www.mongabay.co.id/www.hipwee.com

Sepatah dua patah kata pengantar...

Tahukah anda, jika pada tahun 2021 Indonesia masuk kedalam 5 (lima) besar Negara di Dunia. Prestasi yang ditorehkan oleh Indonesia sebagai bagian dari 5 (lima) besar tersebut tidak membuat kita bangga. Ya, pastinya...karena menjadi salah satu dari 5 (lima) Negara di Dunia yang menghasilkan limbah rumah tangga terbesar bukanlah suatu prestasi yang mengembirakan. Merujuk sumber statista, Agustus 2021 dari katadata.co.id, Indonesia menjadi salah satu Negara setelah Tiongkok, India, dan Nigeria yang menghasilkan limbah makanan terbesar di dunia sebesar 20,94 juta metrik ton tiap tahun. Hal tersebut dikuatkan dengan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2021 dimana komposisi sampah di Indonesia tertinggi adalah sisa makanan dengan persentase sebanyak 28.3% dari total sampah yang ada, diikuti dengan sampah plastik dengan persentase sebanyak 15.73% diurutan kedua. Masih menurut sumber yang sama, pada Tahun 2020 diidentifikasi jika mayoritas sampah Nasional berasal dari Aktivitas Rumah Tangga. Ironisnya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2021 melaporkan jika pada Tahun 2020 jumlah timbunan sampah mencapai 67.8 juta ton. Pada tahun yang sama Pemerintah menargetkan penurunan sampah 22% dari jumlah tersebut, akan tetapi hanya tercapai 14.17% meski diakui progress pengurangan sampah tersebut sejak Tahun 2015 sudah jauh lebih baik. See, how serious the problems about waste...  

Permasalahan sampah menjadi permasalahan klasik di Bumi selama manusia hidup, bernafas, dan bergerak. It is becoming urgent today because of Sustainable Development issues. Bumi ini dirasa terlalu sempit dengan jumlah penduduk dunia yang semakin membengkak, dan permasalahan-permasalahan lingkungan termasuk keberadaan sampah yang turut 'mengurangi' ruang gerak manusia untuk bisa hidup lebih nyaman. Menyelesaikan permasalahan sampah...It's like kill dinosaurs with a pin...seems impossible!. Tapi, tetap harus diupayakan dengan pantang menyerah dan istiqomah. Hal yang bisa dilakukan, adalah mulai mengatasi masalah 'sampah rumah tangga' dari rumah tangga kita sendiri. Berikut kiat-kitanya, cekidot!.

Ilustrasi2/kumparan.com
Ilustrasi2/kumparan.com

Merencanakan pembelian persediaan makanan untuk kebutuhan rumah tangga

Kunci penting dari semua tindakan adalah perencanaan. Bahasan terkait perencanaan keuangan keluarga, sedikit banyak telah disinggung dalam tulisan sebelumnya "tips kekinian untuk merencanakan keuangan pribadi", atau "menerapkan teknik 'pijat' dalam pengelolaan keuangan pribadi". Kalau memiliki waktu, silahkan mampir untuk membaca tulisan-tulisan tersebut. Hal lain terkait perencanaan selain perihal dana, adalah perencanaan pembelian makanan atau bahan makanan yang akan menjadi stok persediaan keluarga dalam beberapa hari kedepan. Apabila dirasa perlu, anda dapat sekaligus merencanakan menu masakan yang akan dimasak per hari dan daftar jumlah bahan makanan yang diperlukan untuk jumlah porsi yang akan dimasak dalam variasi menu berbeda setiap hari. Jika anda buka tipe orang yang berbelanja persediaan makanan sekaligus untuk stok beberapa hari kedepan, dan lebih suka belanja harian...tetap lakukan perencanaan untuk pembelian makanan atau bahan makanan untuk dimasak pada hari tersebut. Perencanaan membantu kita untuk meminimalisir sisa makanan yang terbuang, dimana akhirnya menjadi limbah sisa makanan alias sampah. Perencanaan pembelian persediaan atau bahan makanan yang diterapkan rumah tangga, merupakan perubahan kecil yang membawa dampak cukup signifikan apabila dilakukan secara massif oleh sepuluh rumah tangga, berlanjut menjadi seratus rumah tangga, terus berkembang hingga seribu atau sepuluh ribu rumah tangga, dan seterusnya apabila kita berbicara masalah skala. It's a just a simple things that bring a significant impact.

Ilustrasi3/copyright thinkstockphotos.com-dalam:www.fimela.com  
Ilustrasi3/copyright thinkstockphotos.com-dalam:www.fimela.com  

Mengolah makanan secara terukur untuk seluruh anggota keluarga

Apabila persediaan makanan sudah tersedia di Kulkas, menu juga sudah tersedia untuk dimasak...hal yang juga penting untuk menjadi catatan adalah olah makanan secara terukur. Maksudnya, kita sendiri yang tahu pola makan anggota rumah tangga kita. Si A hobinya makan apa, Si B apa, dan kalo saya masak masakan YZ berapa porsi yang mungkin habis. Atau hari ini si A sudah jajan di luar, jadi mungkin tidak akan makan di rumah jadi masaknya hanya untuk Si B saja dan mungkin ditambah sedikit porsinya siapa tau Si A tiba-tiba pengen, dan ikut maka...tapi kalopun tidak makan makanan tetap bisa dihabiskan oleh saya dan si C. Strategi dan opsi-opsi sederhana seperti itu apabila dijalankan di Rumah Tangga, kemungkinan besar akan mengurangi jumlah sampah rumah tangga yang dihasilkan. Hanya masalah kebiasaan dan keinginan untuk 'tidak menyisakan' makanan dapat menjadi solusi untuk mengurangi sampah rumah tangga dari 'rumah tangga kita sendiri'.

Ilustrasi4/eticon.co.id/iStock-dalam:www.liputan6.com /www.gosulut.com
Ilustrasi4/eticon.co.id/iStock-dalam:www.liputan6.com /www.gosulut.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun