Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pendekatan Biokultural untuk Memahami Kebutuhan Sistem Pangan Berkelanjutan

24 Juni 2022   16:23 Diperbarui: 24 Juni 2022   16:43 1415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : unsplash

Kamis, 23 Juni 2022 diadakan Forum Global dengan mengusung tema diskusi, negosiasi dan diplomasi "Agroekologi dan pendekatan teritorial untuk transformasi sistem pangan" yang diselenggarakan oleh Biovision Foundation,Zurich.

Hybrid forum ini dihadiri oleh beberapa praktisi, para ahli, dan peneliti senior yang memiliki ketertarikan pada agroekologi, sistem pangan, dan isu-isu global food (pangan global).

Pembahasan latar belakang acara pun dijelaskan bahwa banyak riset-riset sistem pangan yang mutakhir, tapi belum bisa menuntaskan permasalahan sistem pangan dari berbagai sektor seperti : politik, ekonomi, gender, budaya, hukum agraria, seni, sosial, teknologi dan kesejahteraan sosial.

Lantas, bagaimana cara pandang para ahli mengemukakan gagasannya ? 

Karena kemajuan teknologi dan sistem manajemen antar sektor di negara-negara Eropa sudah terintegrasi, maka yang bisa disampaikan oleh perwakilan Indonesia adalah kembalinya pada prinsip pendekatan biokultural yang lebih mengerti dan cocok diterapkan jika para petani yang menjalankan sistem pangan ini secara operasionalnya.

Pendekatan biokultural bukanlah hal baru, jika  menelaah kajian yang ditulis oleh Foster G.M tahun 1962 tentang Traditional Cultures and the Impact of Technological Change, disebutkan bahwa budaya dianggap kehidupan yang dipelajari secara umum oleh masyarakat, dan adanya kebiasaan memandang aturan sosial. Maka dari itu, pendekatan biokultural mencakup interrelasi dan interaksi antar individu, masyarakat, dan budaya yang dapat merinci persoalan pangan sampai skala terkecil sekalipun.

Pendekatan biokultural melibatkan 3 aspek diantaranya :
1. Sosial. 

Kegiatan sistem pangan adalah mengolah sumber daya alam, maka ada nilai-nilai sosial seperti masih adanya gotong royong diantara para petani. Hal ini cocok dengan karakter bangsa Indonesia dan beberapa masyarakat di Benua Asia Tenggara. Ada pengaruh kehidupan melayu yang mengajarkan empati pada sesama. Maka diharapkan ketika panen maka kebutuhan pangan tercukupi dan bisa untuk bersama.

2. Budaya. 

Indonesia sendiri memiliki keberagaman etnis dengan budayanya masing-masing, hal ini berperan dalam prinsip-prinsip hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun