Mohon tunggu...
Renita Diyana Lestari
Renita Diyana Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hanyalah manusia biasa

Keep spirit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menegakkan Hak Asasi Manusia

29 September 2021   10:12 Diperbarui: 29 September 2021   11:38 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hak Asasi Manusia atau biasa disingkat dengan HAM ialah hak yang sudah melekat pada diri manusia sejak mereka lahir. Jadi, pada hakikatnya semua manusia sudah mempunyai hak asasi manusia bahkan sejak mereka lahir ke dunia. Maka dari itu, pasti setiap manusia memiliki hak asasi masing-masing dalam kehidupannya. Hak asasi manusia ini harus selalu dijaga, dilindungi, dan ditegakkan dikarenakan hak asasi manusia merupakan anugrah dari Tuhan yang maha esa. Jika tidak ditegakkan maka dapat menyebabkan kekacauan atau konflik antar individu. Setiap individu manusia harus dan wajib saling menghargai, menghormati, dan berlaku secara adil pada setiap individu yang lain tanpa membedakan latar belakang individu tersebut, seperti suku, agama, ras, antar golongan ataupun budayanya. Dengan adanya sikap tersebut maka setiap manusia dapat mencontoh serta mencerminkannya, sehingga kehidupan antar individu menjadi sejahtera, aman, damai, dan hak asasi manusia antar individu akan tetap terpenuhi.

Pada negara kita sendiri yaitu negara Indonesia, kasus pelanggaran hak asasi manusia masih terbilang cukup tinggi. Hal tersebut dapat dipicu karena adanya oknum-oknum yang minimnya toleransi antar individu, tidak adanya sikap menghargai, menghormati, dan berlaku tidak adil antar suku, agama, ras, antar golongan dan budaya. Hal tersebut adalah pemicu utama yang dapat menyebabkan kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia masih terbilang cukup tinggi. Khususnya pada era sekarang, masyarakat dapat dengan mudah dan cepat menyebarkan komentar yang mengandung unsur SARA ( suku, agama, ras, dan antar golongan ). Ujaran kebencian juga tidak luput dari media sosial, penyalahgunaan kekuasaan, bahkan keisengan yang tidak wajar pun menjadi hal-hal yang dapat memicu atau penyebab utama kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia. Dengan munculnya sikap-sikap yang kurang baik tersebut maka perlu ditanamkan kepada seluruh masyarakat di Indonesia bahwasannya hak asasi manusia ini sangatlah penting, diperlukan, dan bermanfaat bagi tiap-tiap manusia. Bagi tiap elemen yang ada di negara kita Indonesia ini perannya untuk menegakkan dan juga melindungi hak asasi manusia bagi setiap individu sangatlah diperlukan.

Di Indonesia juga sudah terdapat adanya Lembaga yang bertugas menaungi tentang penegakan hak asasi manusia yang disebut dengan Komnas HAM atau Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Pembentukan Komnas HAM sudah dijelaskan pada Keputusan Presiden Nomor 50 1993. Penegakan HAM juga merupakan wujud dari Pancasila khususnya pada sila kedua yang berbunyi kemanusiaan yang adil dan beradab. Dari kalimat Pancasila sila kedua ini kita dapat menangkap dan menyimpulkan maknanya bahwa setiap manusia wajib diperlakukan dengan adil tanpa membeda-bedakan latar belakangnya, berasal dari mana dan lain sebagainnya dan juga beradab bagi bangsa Indonesia yang berasal dari ajaran Tuhan yang maha esa.

Dalam beberapa kasus pelanggaran hak asasi manusi yang terjadi di negara kita yang paling menyita perhatian saya adalah pembunuhan, dan penculikan. Kasus tersebut merupakan kasus yang sudah termasuk kedalam kelompok pelanggaran hak asasi manusia tingkat berat di Indonesia. Kasus tersebut kini mulai marak terjadi di negara Indonesia, kasus ini tak luput dari adanya perkembangan era teknologi dimana para setiap individu belum mempunyai pribadi yang cukup baik dalam mencerna, mendapatkan, dan mencari tahu informasi. Kebanyakan para individu dapat dengan mudahnya mempercayai, dan menyebarkan berita hoax yang berisi tentang ujaran kebencian, dan mengandung SARA. Dengan adanya berita-berita tersebut dapat memunculkan dan menggiring opini masyarakat yang tidak baik, apalagi di era sekarang ini para pengguna media sosial bukan hanya dari kalangan remaja, dewasa dan yang sudah cukup matang umurnya bahkan lansia. Tetapi di era sekarang ini para anak dibawah umur sudah memiliki akun pribadi media sosial. Yang artinya para anak dibawah umur inilah yang rawan dengan opini-opini dan berita-berita hoax yang bertebaran di platform media sosial mereka. Apalagi kalau anak dibawah umur ini menggunakan media sosial tanpa adanya pengawasan dari orang tua.

Kenapa berita-berita hoax diluaran sana dapat menyebarkan opini-opini yang dapat menyebabkan pelanggaran hak asasi manusia? Karena hal ini tidak luput dari adanya oknum-okmum yang tidak bertanggung jawab yang dengan mudahnya menggiring opini masyarakat untuk melakukan ujaran kebencian bahkan melakukan tindakan pelanggaran SARA. Dan orang-orang yang mudah tergiring dengan opini-opini tersebut dengan mudahnya menyerang korban dengan ujaran kebencian, teror, dan lebih tragisnya berujung pembunuhan. Pada kasus ini banyak kita temukan di Indonesia, banyak motif yang digunakan pelaku untuk menyerang korban. Seperti contoh kasus pembunuhan Munir yang terjadi pada tahun 2004. Kasus ini juga masih belum diketahui secara jelas motifnya sampai sekarang. Pembunuhan ini dikarenakan adanya kandungan zat arsenic yang berlebihan dalam tubuh Munir. Tidak lama ini juga ada kasus kopi sianida yang sempat ramai. Hal ini termasuk kasus pelanggaran hak asasi manusia karena pelaku dengan sengaja mencampurkan sianida pada kopi yang diminum korban. Motif pembunuhan dengan kopi sianida ini dikarenakan pelaku iri hati dengan kebahagiaan korban. Kini pelaku telah diproses dan dijerat dengan hukuman yang berlaku sesuai dengan hukum di Indonesia. Selain itu juga banyaknya penculikan anak,  kemudian anak tersebut di bunuh dan diambil organ tubuhnya. Motif penculikan sekaligus pembunuhan ini dikarenakan sang pelaku ingin menjual organ tubuh korban yang jika dijual memiliki harga yang cukup tinggi. Hal ini merupakan pelanggaran HAM yang cukup fatal.

Dari beberapa contoh kasus diatas dapat kita ketahui bahwa kesadaran tentang penegakan hak asasi manusia antar individu di negara Indonesia masih minim. Maka kita sebagai warga negara yang baik hendaknya saling menghargai, menhormati, saling bersikap adil tanpa memperhatikan suku, agama, ras, dan antar golongan pada setiap individu. Kita sebagai seorang siswa ataupun mahasiswa juga bisa melakukan pencegahan terhadap hak asasi manusia dengan cara selalu menghargai perbedaan ataupun pendapat teman, dan kita juga bisa menjalin pertemanan yang luas. 

Sebagai masyarakat kita juga bisa menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari seperti sealu bersikap rendah hati, tidak sombong dan selalu menghargai pendapat atau gagasan setiap masyarakat. Dan apabila kita melihat adanya pelanggaran hak asasi manusia di sekitar kita, maka segera mugkin kita laporkan pada pihak yang berwajib agar sang pelaku segera mendapatkan hukuman yang setimpal dengan apa yang di lakukannya. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa hakikatnya para masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke adalah satu yang tidak dapat dipisahkan. Jadi mari bersama-sama menegakkan Hak Asasi Manusia demi tercapainnya negara yang sejahtera dan aman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun