Apa Benar Cara Preventif dan Jalur Pendidikan Menjadi yang Paling Efektif untuk Memberantas Korupsi?

Kasus korupsi di Indonesia masih sangat marak terjadi dan sangat sukar untuk dihapus. Karena masih menjadi negara berkembang maka kasus korupsi adalah masalah yang sangat serius untuk di selesaikan. Segala tindakan sudah dilakukan mulai dari melakukan tindak represif dan juga melakukan tindakan preventif. Ada pula tindak represif yang diartikan menurut KBBI ialah tindakan yang bersifat menekan, mengekang, menahan, atau menindas dengan tujuan menyembuhkan. Sedang tindakan preventif adalah tindakan pencegahan suatu hal negatif agar hal buruk tersebut tidak terjadi.

Dari cara cara untuk memberantas kasus korupsi diatas yaitu dengan cara represif dan preventif. Tindakan preventif lah yang sangat berperan untuk memberantas korupsi. Mengapa?, karna tindak represif dinilai kurang berpengaruh karena hanya berpengaruh besar pada mereka yang sudah melakukan korupsi. Dengan kata lain jika pemerintah hanya fokus kepada tindak represif maka ia hanya akan menindak siapa siapa saja yang melakukan korupsi dan akan terus ada generasi korupsi selanjutnya. Sedangkan tindakan preventif sangat berpengaruh besar pada pemberantasan korupsi. Kenapa demikian, ia sangat berpengaruh karna ia yang akan mencegah terjadi yang namanya korupsi. 

Sebagai contoh saat melakukan pemberantasan tindakan korupsi ia akan lebih fokus terhadap pencegahan. Ia akan lebih fokus terhadap pembinaan dan pengayoman masyarakat. Hal inilah yang memiliki kemungkinan besar untuk menghilangkan tindak korupsi karena ia mencegah generasi muda untuk melakukan korupsi. 

Ada juga jalur yang paling efektif untuk memberantas kasus korupsi ialah jalur pendidikan. Bidang pendidikan adalah bidang yang paling pas dan efektif karena pemerintah dapat mencegah tindakan korupsi dengan cara memberikan pemahaman tendang buruknya kasus korupsi. Adapun contoh tindakan preventif pada bidang pendidikan ialah diadakannya pendidikan anti korupsi sebagai mata pelajaran siswa SMA. Para siswa SMA tersebut diberikan pemahaman dasar korupsi, faktor faktor penyebab seseorang melakukan korupsi dan yang paling penting adalah dampak buruk korupsi secara sosial maupun agama.

Dengan dilakukannya hal tersebut diharapkan agar generasi selanjutnya menjadi generasi yang bebas akan korupsi.