Mohon tunggu...
Renaldi Fadliansyah
Renaldi Fadliansyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - u are never too old to learn.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Uin Sunan Kalijaga (20107030033)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lonjakan Investor Pasar Modal di Kala Pandemi

4 Maret 2021   20:04 Diperbarui: 6 Maret 2021   07:21 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.bengkulutoday.com/pengembangan-pasar-modal-indonesia-apresiasi-bei-untuk-negeri-di-tahun-kebangkitan-investor-ritel

Saham adalah salah satu alat investasi yang paling terpengaruh pandemi Covid-19. Kinerja saham yang tercermin dalam Indeks Harga Saham Terpadu (IHSG) telah terkoreksi -37,49%. Namun, hingga akhir tahun, kinerja saham terus membaik.

Sejak kasus pertama Covid-10 diberitakan,IHSG ditutup turun 1,68% menyentuh pada level 5.361. Pada saat inilah petualangan jongkat-jangkit IHSG semacam roller coaster dimulai.

Indonesia sudah  satu tahun berjuang hidup di tengah pandemi Covid-19. Jumlah orang yang terinfeksi corona terus bertambah dan menyebabkan dampak yang cukup besar di sektor ekonomi, naik mendekati 1,3 juta kasus sejak awal kali diumumkan pada 2 maret 2020. 

Kenaikan signifikan tersebut menyeret gejolak pada pasar modal terutama pasar saham di Tanah Air.

Investasi saham tengah tenar seiring dengan naiknya harga di Bursa Efek Indonesa (BEI). Meski dihantam resesi oleh pandemi, tampaknya tidak seluruh cerita berakhir memilukan. Di tengah bermacam keterbatasan , terdapat suatu capaian ataupun prestasi yang butuh kita apresiasi.

Aktivitas sosial yang sangat terbatas kala pandemi Covid-19 membuat investor untuk bertransaksi saham, dengan kemudahan dari sokongan digital,  investor pemula di pasar modal malah bertambah secara signifikan selama pandemi.

Sudah sejak 2010, saat pandemi Covid-19, penerapan perdagangan saham online akhirnya mendapatkan momentum, dan masyarakat juga telah menyadari kesadaran untuk memasuki era "new normal". 

Adapun karena sosialisasi dan edukasi di pasar modal telah meningkatkan daya tarik masyarakat Indonesia untuk berinvestasi.

Karena peningkatan jumlah investor domestik di pasar saham, perubahan peran tersebut juga dipengaruhi oleh arus keluar investasi luar di pasar saham. Sepanjang 2020, penjualan bersih investor luar di semua pasar mencapai Rp 53,82 triliun.

Ketertarikan investor ritel untuk berinvestasi di pasar saham pada masa pandemi senantiasa mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini terlihat dari rerata transaksi harian yang naik sebesar 20,5 triliun dan jumlah investor di pasar modal Indonesia mencapai 4,22 juta. per Januari 2021.

Meningkatnya jumlah investor ritel domestik di pasar modal membuat frekuensi transaksi  semakin padat. Hal tersebut tercermin dari rata-rata frekuensi transaksi harian sepanjang tahun 2020 sebanyak 677.000 kali, meningkat 44,4% dari rata-rata tahun sebelumnya sebanyak 469.000 kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun