Mohon tunggu...
Rosis Adir
Rosis Adir Mohon Tunggu... Penulis - Saya baru belajar menulis. Mohon koreksi tulisan saya ya kawan-kawan.

Jurnalis Independen

Selanjutnya

Tutup

Money

Geliat Millenial Menaikkan Harga Kopi Colol di Manggarai Timur

24 Juni 2021   13:33 Diperbarui: 24 Juni 2021   23:03 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopi Tuk - kopi kemasan yang diproduksi oleh KUBe Suka Maju di Desa Colol. Foto: Dok. Pribadi

Wilayah Colol di Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur, terkenal dengan komoditas kopi. Kopi Colol sudah terkenal di mana-mana, hingga ke Eropa dan Amerika. Kopi menjadi primadona.

Secara administratif, Colol dibagi menjadi empat desa, yaitu Desa Ulu Wae, Desa Colol, Desa Wejang Mali, dan Desa Rende Nao.

Belum ada data resmi terkait jumlah petani kopi di wilayah Colol. Tetapi, secara kasat mata, hampir 99% warga Colol punya tanaman kopi. Ada banyak jenis kopi yang ditanam, seperti arabika, robusta, yellow caturra, juria, dan lainnya.

Data Dinas Pertanian Kabupaten Manggarai Timur tahun 2020 menyebutkan bahwa total luas lahan kopi arabika di Kabupaten itu mencapai 6.194,47 Ha dengan produksi mencapai 2.617,82 ton. Kopi robusta 14.468,70 Ha dengan produksi mencapai 6.075,31 ton. 

Dari jumlah tersebut, Colol yang berada di Kecamatan Lamba Leda Timur itu, menjadi salah satu wilayah penyumbang hasil kopi terbanyak di Manggarai Timur.

Usaha Produktif

Sebagai daerah penghasil kopi, kini geliat generasi millenial Colol untuk membuka usaha-usaha produktif sudah mulai nampak. 

Ada beberapa komunitas petani dan anak muda di wilayah Colol, kini membangun usaha kreatif-produktif untuk menaikkan harga kopi di tingkat petani.

Sebut saja Kopi Tuk, kopi bubuk kemasan yang diolah secara tradisional oleh Kelompok Usaha Bersama (KUBe) Suka Maju - sebuah komunitas yang anggotanya adalah petani kopi di Desa Colol.

Mereka memproduksi tepung kopi dengan cara tradisional, mulai dari proses sangrai hingga menjadi tepung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun