WARNINGÂ
Pesan awal saya cuma ini: berhati-hatilah. Untuk semua teman-teman sekalian seisi grup wa ini. Dalam membaca habis tulisan saya kali ini, sekali-lagi hati-hati...Â
PROLOG/INTROÂ
Langsung aja nih. Kalau kamu mau mengerti extra cepat dalam belajar linux. So, instal linuxnya bukan "dual-os" (2 os dalam 1 laptop). Tapi sekalian "multi-os" ( >2 os linux multi distro). Itu juga instalnya secara fisik, bukan virtual/emulasi kayak virtualbox gitu.Â
Dan laptop jadul saya ini kebetulan 'netbook' (10 inch) bukan 'notebook' (14 inch). Instal fisik multi-os=3 linux + 1 windows. Atau multi-os=full linux, semua 3 atau 4 os linux semua, tanpa windows. Ini juga instalnya pun modal flashdisk doang. Kan, 'net' bukan 'note' jadi laptopnya enggak ada cd/dvd-romnya. Semua sikon serba terbatas tapi berupaya hasil tanpa batas. Menembus batas.Â
Bersukurlah bagi kamu di grup wa "Linux Indonesia" ini yang punya space hdd berratusan GB atau bertera-tera... Dan bersabarlah duhai diri saya yang masih betah dengan netbook 10 inch jadul yang saya beli second tahun 2010 dari mahasiswi UIN Ciputat. Tapi justru laptop ini masih bertahan hingga hari ini dengan gonta-ganti distro linux pula. Jadi pentester distro. Kalau kamu belum bisa instal multi-os (multi distro) secara fisik dalam 1 laptop. Maka coba dual-os. Tapi dual-os, versi saya, keduanya linux. Bukan pengertian dual-os menurut orang lain yang linux + windows. Ujungnya tetap menuju ke multi-os.Â
KUNCI RAHASIA INTI UNTUK MULAI BERLINUXÂ
Tujuan instal multi-os secara fisik. Selain agar paham linux secepat kilat. Juga agar latihan mental "berani" di linux. Kecuali kalau memang mau nya kamu nyantai, yaudah 'up to you'.Â
Nah, darimana munculnya keberanian ini? ini karena kunci rahasia belajar linux 'yang saya tangkap' pertama kalinya dulu tahun 2003, intinya adalah berawal cuma dari 1 hal: mental/paradigma. Bisa jadi pada saat itu 'kebetulan' juga masih hangat atau boomingnya tentang 3 buku atau konsep penting yang datang ke Indonesia: 7 Habitsnya Stephen Covey, Quantum/Accelerated Learning dan NLP/NAC. Saya pelajari 3 buku atau konsep itu sejak tahun 1994 di kampus semester 1 di UNPAD Jatinangor. Yang inti dari 3 buku itu sama, yaitu tentang 'paradigm and how to reparadigm the paradigm'.Â
Lalu ide dari 3 buku tsb, pun saya 'match' dengan pembelajaran pertama saya tentang linux di tahun 2003 tadi itu. Saat di kelas linux Mampang serta Depok. Akhirnya, kesimpulannya mantap. Kunci belajar linux intinya dan berakar dari 1 hal: mental/paradigma. Silahkan kamu atau kalian berbeda pendapat dengan saya, tapi berkat kunci ini. Faktanya, saya bertahan 16 tahun dengan linux hingga hari ini tahun 2019.Â
MENGUJI KUNCI RAHASIA TSB, BENER ENGGAK SIH YA?Â