Mohon tunggu...
Pendidikan

Penggunaan Clickbait Pada Portal Berita Online Medan.tribunnews.com

8 Oktober 2018   22:12 Diperbarui: 8 Oktober 2018   22:40 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://yrcharisma.com/wp-content/uploads/2017/10/clickbait.png

Saat ini, internet sudah banyak membawa perubahan besar pada seluruh aspek kehidupan masyarakat modern. Seluruh aspek kehidupan tersebut termasuk hubungan sosial, perilaku politik, perilaku ekonomi, hingga praktik jurnalisme yang tentunya saat ini sudah jauh berbeda dengan jurnalisme pada awal tahun 2000-an. Pada periode 2010-an, merupakan masa dimana media daring mengalami peningkatan dalam hal dinamika, baik dalam hal konten, distribusi media, khalayak, hingga bagaimana media tersebut memperoleh pemasukan. 

Maka dari itu, media daring saat ini berkembang pesat, dari media pers hingga non-pers, bahkan dari media profesional hingga non-profesional. Media massa memiliki peran untuk dapat memperbaiki hingga memperparah permasalahan yang ada. Tidak sedikit orang yang akhirnya menyadari bahwa menurut media, "bad news is a good news" (Puspitasari, 2016).

Persaingan untuk mendapatkan perhatian dari khalayak mengakibatkan penurunan kualitas jurnalisme daring. Hal ini dikarenakan media pers diwajibkan untuk mendapatkan jumlah klik sebanyak-banyaknya dari khalayak serta kecepatan dalam hal menerbitkan berita (Wendratama, 2017). Dengan adanya persaingan untuk mendapatkan perhatian maka muncullah clickbait sehingga orang tertarik untuk membaca artikel atau berita tersebut. 

Banyak sekali artikel-artikel yang menggunakan judul clickbait sehingga apa yang dijelaskan oleh judul tidak relevan dengan apa yang dijelaskan pada isi artikel tersebut, sehingga sering kali pembaca merasa terkecoh karena judul artikel tidak sesuai dengan isi artikel. Judul clickbait tersebutlah yang berhasil menaikkan ketertarikan pembaca untuk membaca artikel tersebut karena biasanya judul clickbait sangat mencolok dan terkesan sensasional. Namun sebenarnya adanya clickbait ini bisa saja melanggar Kode Etik Jurnalistik.

Clickbait

Menurut Ankesh Anand yang menulis artikel berjudul 'We Used Neural Networks to Detect Clickbaits: You Won't Believe What Happened Next!' berasumsi bahwa clickbait merupakan istilah yang digunakan pada judul berita sehingga pembaca tergoda untuk membacanya. Clickbait biasanya menggunakan pemilihan diksi yang provokatif sehingga dapat menarik perhatian (Zaenudin, 2018). Biasanya fenomena ini muncul di media online dimana media tersebut berlomba-lomba untuk mendapatkan viewers sebanyak-banyaknya dan bisa mendapatkan keuntungan dengan menggunakan judul clickbait sehingga pembaca merasa penasaran dan masuk ke situs mereka.

Tidak jarang pula, judul berita yang menggunakan clickbait menjadi trending di media sosial, maka dari itu muncul pula Clickbait Journalism. Munculnya Clickbait Journalism ini akan menjadi dampak negatif media sosial terhadap jurnalistik. Wartawan yang mengikuti trend dengan menggunakan judul clickbait dianggap tidak berpegang pada standar jurnalistik yang baik (Tea, n.d).

Namun tidak dipungkiri penggunaan judul berita clickbait ini cukup sukses dikarenakan adanya 'curiousity gap'. Curiosity gap merupakan kata lain dari kesenjangan yang hilang dimana penggunaan clickbait akan membuat pembaca merasa penasaran dan tertarik untuk membuka tautan tersebut demi menjawab keingintahuan pembaca.

Menurut Loewenstein dalam 'Information-Gap Theory' berasumsi bahwa seseorang yang berada pada puncak keingintahuannya akan menjadi perhatian jika terdapat celah kesenjangan dalam pengetahuannya dimana kesenjangan informasi tersebut akan menimbulkan dan meningkatkan rasa keingintahuan seseorang. Sehingga rasa keingintahuan tersebut akan menarik individu untuk mencari atau mendapatkan informasi yang hilang (Kertanegara, 2018).

Pelanggaran Kode Etik Jurnalisme

Adanya berbagai jenis berita yang menggunakan clickbait akan berdampak pada pelanggaran Kode Etik Jurnalistik. Portal berita yang menggunakan clickbait tidak memperdulikan relevansi antara judul dengan isi berita, justru mereka akan lebih terfokus pada profit yang akan didapat apabila situs mereka banyak dikunjungi oleh warganet sehingga para pengiklan akan tertarik untuk memasangkan iklan mereka di situs tersebut. Sebenarnya, fenomena clickbait ini akan berdampak pada reporter yang berada pada media online tersebut karena mereka akan memiliki dua sisi yang nantinya akan berlawanan antara kewajiban terhadap redaktur dan pemilik media dengan tetap mempertahankan Kode Etik Jurnalistik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun