Minguu, 13 Juli 2025 Keluarga Mahasiswa Kristiani "Kenisa" (KMK "Kenisa") mendapatkan kesempatan oleh pihak Gereja Brayat Milulya untuk membawakan pelayanan kor dalam misa ekaristi minggu biasa yang ke XV. Dalam misa ekaristi ini di hadiri oleh banyak umat di setiap lingkungan atau stasi masing-masing. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, peran komunitas umat beriman dalam membangun Gereja yang peduli menjadi sangat penting. Salah satu bentuk nyata dari kepedulian tersebut dapat dilihat melalui aksi pelayanan yang dilakukan oleh mahasiswa KMK "Kenisa", khususnya dalam pelayanan yang menjadi pusat kegiatan KMK adalah pelayanan kor. Pelayanan kor bukan sekedar menyanyi. Bagi KMK itu adalah bentuk pengabdian yang menyentuh banyak aspek yakni spiritualitas, kebersamaan, pengorbanan dan perwartaan.
KMK bukan hanya menjadi wadah untuk bertumbuh dalam iman di tengah kehidupan akedemik, tetapi juga merupakan ruang bagi mahasiswa untuk menghidupi semangat pelayanan. Salah satu bentuk pelayanan yang sering menjadi pusat kegiatan KMK adalah pelayanan kor dan bersih-bersih Gereja.
KMK sebagai wadah persekutuan mahasiswa Kristiani memiliki peran menjadi tempat bertumbuh dalam iman dan wadah untuk mewujudkan iman itu dalam tindakan nyata. KMK "Kenisa" tidak hanya selalu membawakan nyanyian kor saja melainkan ada aksi lain yang mana KMK juga punya program kerja yakni bersih-bersih Gereja Brayat Minulya, aksi kunjung ke panti asuhan. Pelayanan kor ini bukan hanya tentang tampil di altar atau membawakan lagu dengan harmoni. Lebih dari itu, pelayanan kor merupakan bentuk pengorbanan waktu, tenaga dan komitmen yang memperlihatkan bahwa kepedulian terhadap liturgi adalah bagian dari tanggung jawab sebagai anggota Gereja. Aksi pelayana kor juga menjadi bentuk solidaritas misalnya, ketika KMK terlibat dalam pelayanan misa di panti asuhan, rumah sakit, atau di kampus, itu menjadi wujud nyata dari gereja sebagaiman  ditegaskan oleh Paus Fransiskus "Gereja yang bergerak menuju mereka yang terpinggirkan".
Dalam setiap perayaan ekaristi, musik liturgi memiliki peran penting dalam membantu umat berdoa dan mengalami kehadiran Tuhan secara lebih nyata. Oleh karena itu, pelayanan kor menjadi bagian tak terpisahkan dari liturgi yang hidup. Salah satu nilai yang ditekankan dalam pelayanan kor KMK adalah pelayanan dengan hati. Tidak jarang para anggota harus meluangkan waktu di tengah kesibukan kuliah, tugas dan kegiatan organisasi lain. Pelayanan kor menjadi jalan masuk bagi mahasiswa untuk semakin aktif di KMK. Dari hanya ikut menyanyi,mereka mulai mengikuti kegiatan rohani lainnya, seperti ret-ret, bakti sosial dan diskusi iman.
Tidak dapat dipungkiri, pelayanan kor di tengah kesibukan perkuliahan kerap menghadapi tantangan kurangnya waktu, anggota yang tidak konsisten, hingga keterbatasan fasilitas. Namun semangat untuk tetap melayani menjadi kekuatan tersendiri yang menggerakan. KMK menunjukan bahwa kepedulian terhadap Gereja bukan hanya milik generasi tua, tetapi juga tumbuh dalam hati kaum muda. Harapannya, aksi-aksi kecil seperti pelayanan kor ini terus berkembang menjadi gerakan yang membangun budaya peduli di kalangan mahasiswa Katolik. Â Dengan membentuk pribadi yang solider, tangguh dan peduli, KMK dapat menjadi bagian dari transformasi Gereja yang lebih inklusif, hidup dan relevan di tengah dunia.
Tidak hanya melayani di lingkungan internal, KMK juga seirng memperluas jangkauan kegiatan di luar. Dalam setiap aksi ini, tersirat satu pesan "kaum muda bisa dan harus ambil bagian dalam membangun Gereja" KMK melalui pelayanan kor telah membuktikan bahwa musik bukan hanya soal suara merdu, tetapi tantang menyatukan hati, menyebarkan kasih dan menjadi saksi.
Pelayanan kor yang dilakukan KMK adalah wujud nyata Gereja yang hidup  Gereja yang digerakan oleh semangat kaum muda. Dengan suara yang bersatu dalam harmoni, mereka hanya memuliakan Tuhan, tetapi juga meneguhkan umat. Di tengah arus zaman yang penuh distraksi, KMK terus hadir melayani. Aksi sederhana dari KMK "Kenisa" lewat pelayanan kor menjadi bukti bahwa iman bukan hanya untuk dipercayai, tetapi untuk dijalani dengan suara, dengan semangat dan dengan hati yang tulus.
Pelayanan kor yang dilakukan oleh KMK "Kenisa" bukanlah sekedar mengisi peran dalam liturgi, tetap sebuah bentuk kesaksian iman yang konkret. Melauli suara yang bersatu dalam lagu pujian, KMK mengajak umat untuk bersatu dalam doa dan harapan. Inilah Gereja yang peduli Gereja yang hadir, menyatu dan melayani lewat setiap nyanyian dengan hati yang tulus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI