Mohon tunggu...
Bria Redem
Bria Redem Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

cerdik seperti ular, tulus seperti merpati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pendekatan Kosmis-Biologis: Sebuah Upaya Membangun Kosmos dalam Ruang dan Waktu

2 Juli 2022   09:20 Diperbarui: 2 Juli 2022   09:36 1072
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstraksi

Alam semesta yang abstrak dalam hal ini ruang dan waktu di kombinasikan oleh konsep ruang-waktu. Dalam filsafat, ruang dan waktu terangkum dalam fenomenologi maupun kosmologi dimana kosmologi secara umum dapat di pahami sebagia ilmu yang berusaha untuk memahami dan menerjemahkan segala hubungan yang ada di alam semesta. Manusia hidup dalam konteks yang merujuk kepada tempat/ruang dan waktu. Segala aspek kehidupan manusia, hewan tumbuhan dan alam semesta tidak terpisahkan dari ruang dan waktu. Dengan kata lain ruang(space) dan waktu(time) menjadi bagian penting dalam usaha manusia mengenai keberadaan. 

Kata Kunci : manusia, kosmos, ruang dan waktu, kosmis-biologis

Pendahuluan 

Salah satu persoalan menarik untuk dibicarakan dalam konteks kosmologi adalah persoalan mengenai ruang, yang pada akhirnya mengarahkan juga manusia pada pemahaman mengenai "dimensi ruang yang lebih luas" yaitu waktu. Dua persoalan tersebut bagaimanapun tak dapat di pisahkan begitu saja dalam pembahasan kosmologi karena kenyataan menunjukan bahwa dalam kehidupan manusia selalu dalam tempat dan waktu tertentu. 

Ruang dan waktu yang merupakan persoalan fundamental kosmologi, dalam ilmu pengetahuan kedua hal tersebut merupakan persoalan yang membingungkan. Para filsuf dengan pemikiran masing-masing memiliki pengertian tentang konsep ruang-waktu yang beragam. Di satu pihak ada yang menganggap bahwa ruang dan waktu sebagai ens atau realitas riil, objektif; dilain pihak banyak ilmuwan yang berpendirian bahwa ruang dan waktu bersifat subjektif, bahkan ada yang berpandangan bahwa ruang dan waktu hanyalah ilusi. Selain itu banyak filsuf mengatakan bahwa segal sesuatu terbentuk dari satu unsur pokok yang di sebut arche

Pembicaraan mengenai ruang dan waktu menunjukan bahwa memang ada keterkaitan yang erat antara dua persoalan kosmologi tersebut dengan manusia. Alam semesta, sebagai objek kosmologi bias di pahami sebagai sebuah ruang yang sangat luas bagi manusia yang di dalamnya terdapat sedemikian banyak ruang yang lebih spesifik. Bakker menunjukan hubungan erat antara manusia dan dunia sebagai kesatuan objektif dan kesatuan formal. Objek dalam arti bahwa manusia hanya menemui dirinya sendiri dalam korelasinya dengan alam sedangkan formal dalam arti bahwa refleksi mengenai kebersamaan manusia dan dunia adalah satu-satunya hal yang mungkin.

Kosmos dan Manusia

Kosmologi sering di sebut dengan Philosophiy of Nature (Filsafat alam semesta). Kata kosmologi berasal dari Bahasa Yunani kosmos dan logos. Kosmos artinya susunan atau keteraturan, logos artinya teelaah atau studi. Istilah kosmos dalam KBBI berarti jagat raya; alam semesta. Kosmos dalam pengertian umum adalah suatu system dalam alam semesta yang teratur dan harmonis. Ilmu yang mempelajari tentang alam semesta secara garis besar mencakup metode yang sangat berbeda seperti sains, agama dan filsafat di sebut kosmologi. 

Pengertian kedua kosmologi merupakan cabang ilmu pengetahuan, khususnya bidang astronomi yang berupaya membuat hipotesis mengenai asal, struktus, ciri khas, dana perkembangan alam fisik berdasarkan pengamatan dan metodologi ilmiah. Ketiga, kosmologi merupakan ilmu yang memandang bahwa alam semesta merupakan keseluruhan yang integral dan bagian dari alam semesta itu berdasarkan pengamatan astronomi merupakan suatu bagian dari keseluruhan tersebut. Keempat, secara tradisional kosmologi diposisikan sebagai cabang metafisika yang menelaah mengenai asal dan susunan alam semesta, penciptaan dan kekekalannya, vitalisme dan mekanisme, kodrat hukum ruang dan waktu serta kausalitas.

Manusia hidup didalam lingkup kosmos yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, juga bebatuan. Segala gerak laku manusia berada dalam ruang dan waktu, yang berarti bahwa setiap peristiwa manusia memiliki ruang dan waktu. Alam semesta berkembang beriringan bersama dengan manusia. Maka manusia selalu memiliki keterkaitan dengan alam semesta. Manusia dikenal sebagai bagian terkecil dari alam semesta atau yang lebih dikenal dengan istilah microkosmos sedangkan alam semesta sebagai makrokosmos. Ketika manusia berpikir untuk mengembangkan hidupnya di atas bumi ini, saran yang ia pakai adalah dengan memanfaatkan alam di sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun