Mohon tunggu...
Humaniora

Akhir Hayat Yamato Sang Superbattleship IJN dan Superioritas Carrier Battle Group U.S Navy

7 April 2016   11:44 Diperbarui: 7 April 2016   12:05 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

7 April 1945 atau hari ini tepat 71 tahun yang lalu, Superbattleship Yamato beserta Light Cruiser Yahagi dan 8 Destroyer meluncurkan operasi penyerangan untuk terakhir kalinya yaitu Operasi Ten-Go (天號作戰). Operasi ini lebih dikenal dengan operasi bunuh diri massal yang dilakukan oleh kalangan ultranasionalis Imperial Japanese Navy (Selanjutnya disebut IJN). Setelah kalah berturut-turut dalam kampanye militer pada Teater Pasifik di Kepulauan Solomon, Pertempuran Laut Karang, Pertempuran Laut Filipina dan Pertempuran Teluk Leyte, Armada Gabungan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang sudah dalam keadaan porak poranda.

Di akhir Perang Dunia Kedua, Armada perang di garis depan IJN hanya memiliki sejumlah kecil kapal perang yang masih operasional ditambah beberapa pilot dan pesawat terbang. Sebagian besar dari kapal-kapal perang IJN, Armada Gabungan yang tersisa disandarkan di beberapa pelabuhan di Jepang, sementara sebagian besar kapal-kapal besar berpangkalan di Kure, Hiroshima.

Pada operasi Ten-Go, mereka menghadapi kedigdayaan Task Force 58, U.S Navy, yang terdiri atas 11 Carrier Vessel, 6 Battleship, 11 Cruiser dan 30 Destroyer. Armada IJN yang dipimpin oleh Superbattleship Yamato bertempur sepanjang hari. Manuver IJN untuk menghadang Armada U.S Navy lebih kepada upaya mempertahankan diri, pertempuran pun berlangsung sangat sengit, pesawat-pesawat Jepang yang melakukan Kamikaze sangat intens terlihat pada pertempuran ini. Sementara pada pihak U.S Navy sendiri lebih mengedepankan serangan udara yang dilancarkan melalui pesawat-pesawat angkatan laut yang berbasis di atas Carrier Vessel.

Di akhir pertempuran, IJN mengalami kekalahan telak dan hanya 4 Destroyer (Yukikaze, Hatsushimo, Fuyutsuki & Suzutsuki) yang berhasil selamat dari keseluruhan kapal yang telah dikirimkan, kekalahan ini diakibatkan oleh keterbatasan IJN dalam menangkis serangan udara yang dilancarkan oleh U.S Navy. Berangkat dari pertempuran ini, superioritas Carrier Battle Group (CBG) menjadi perhitungan kekuatan utama U.S Navy hingga saat ini. Yamato yang terkenal sebagai Superbattleship atau kapal kombatan terbesar dan terkuat pada Perang Dunia Kedua pun, mendadak menjadi "macan ompong" ketika dihadapkan pada serangan udara secara massif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun