Lhokseumawe| Catur Prasetya News -Â Banyak Pihak minta pihak Terkait Pembangunan rumah dhuafa, Ketua Tim Investigasi Rumah Dhuafa Nurul Aini Aktifis Pemantauan Hukum Dan Lingkungan Hidup LSM GASPARI (Gerakan Aspirasi Pemuda Aceh Rakyat Indonesia, Kamis 26/5/22. Berdasarkan Hasil Pantauan, diduga kuat ada Oknum Perangkat Desa Jual Belikan Rumah Dhuafa Di kota Lhokseumawe terindikasi Penyalahgunaan wewenang dan Jabatan dengan Modus Operandinya dijual dengan perkiraan biaya mencapai 15 JutaÂ
Pungutan Liar yang telah disepakati bersama Penjual dan Pembelinya adalah Oknum Perangkat Desa dan Bidan Puskesmas Bantuan Yang beraktivitas dikantor Puskesmas Pustu Uteeun Bayi Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe yang Ironis bantuan Rumah Dhuafa Tersebut Atas Nama Pemilik Bustanuddin suami dari Bidan Yang Berinisial Y Rumah Bantuan Dhuafa yang bersumbwr PUPR Pro dijual dengan Bandrol 15 Juta per Unit Oleh Perangkat Desa berinisial Y.Â
Y adalah Biden Atau Petugas Pustu Uteeun Bayi Lhokseumawe, Adalah Isteri Sah Saudara Bustanuddin Nama Penerima Manfaat yang sudah lama berkerja Di Puskesmas Desa Gampong Uteeun Bayi Calon Penerima Manfaat yang Tidak Tepat Sasaran Ironisnya, Rumah Dhuafa Bantuan PUPR Prov Aceh yang selanjut selanjutnya Y Diakhir Tahun 2021 yang lalu petugas Puskesmas Bidan desa Y menawarkan Bantuan Rumah Dhuafa tersebut kepada Saudara berinisial A adalah warga masyarakat sipil Miskin Katagori Kurang Mampu yang Berkerja sebagai Tungkang Jaga Parkir Pinggir Jalan Samudera dekat dengan Kediaman Rumah Dinas Kapolres LhokseumaweÂ
Udah tidak tepat Sasaran Penerimaan Manfaat nya Bustanuddin suami Y menawarkan kepada A yang merupakanP orang pertama ditawari untuk membeli bangunan Rumah yang bertipe 36 . Karena A tidak Memiliki Uang Cukup, Oknum Perangkat Desa tersebut mengalihkan kepada sesama okunum Perangkat Desa yang Berinisial M alias Mess
REKANAN PROYEK PENGERJAAN SEKDES GAMPONG UTEUN BAYI LHOKSEUMAWEÂ
Kamis Malam, didepan Teras Rumah Kediaman Al-Khalid Abdullah Adalah sekretaris Desa yang Juga Berprofesi Kontraktor yang juga sekaligus pejabat administrasi Gampong Uteun Bayi.Â
Al khalid Saat Dilakukan Konfirmasi Langsung menyebutkan dirinya adalah orang yang membangun rumah bantuan Yang Dimaksud. Â
Sekdes Uteun Bayi tersebut juga merasa berat saat mengerjakan proyek pembangunan Rumah Bantuan Dhuafa yang pengerjaannya penuh Belum dibayar hingga berita ini belum diturunkan."Udah Banyak modal uang pengerjaannya penuh tapi uang nya belum dibayar sampai Dengan sekarang" sebut Al Khalid Kesal karena uang modal besar tertanam dalam pengerjaan proyek pembangunan Rumah Bantuan Dhuafa tersebut.