SSD (Solid State Drive) adalah perangkat penyimpanan modern yang banyak dipilih karena cepat, hemat energi, dan tahan lama. Namun, di balik performanya, SSD juga memiliki firmware---perangkat lunak internal yang mengatur cara kerja dan manajemen data.
Jika firmware bermasalah, SSD bisa gagal dikenali atau data tidak dapat diakses. Oleh karena itu, pencegahan lebih baik daripada perbaikan.
1. Lakukan Update Firmware dengan Benar
Produsen seperti WD, Samsung, dan Crucial sering merilis pembaruan firmware untuk meningkatkan stabilitas dan menutup celah bug. Pastikan update dilakukan sesuai panduan resmi, jangan mematikan perangkat selama proses berlangsung, dan gunakan software resmi dari produsen.
2. Hindari Mematikan Komputer Secara Paksa
Mematikan komputer saat SSD sedang menulis data bisa menyebabkan firmware corrupt. Gunakan fitur shutdown normal agar semua proses ditutup dengan aman.
3. Gunakan UPS (Uninterruptible Power Supply)
Listrik padam mendadak saat proses tulis data bisa merusak firmware. Dengan UPS, SSD tetap mendapat daya cadangan sehingga risiko kerusakan firmware bisa ditekan.
4. Lindungi SSD dari Malware
Beberapa malware modern dirancang untuk menyerang sistem penyimpanan. Instal antivirus yang handal, aktifkan proteksi real-time, dan hindari mengunduh file dari sumber tidak jelas agar firmware SSD tetap aman.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!