Dalam era digital, hampir setiap aktivitas manusia meninggalkan jejak elektronik. Mulai dari percakapan di aplikasi pesan, email, transaksi perbankan, hingga foto dan video yang tersimpan di perangkat, semua dapat menjadi bukti penting dalam sebuah kasus. Forensik digital adalah ilmu yang mempelajari cara mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan bukti digital dengan metode ilmiah agar bisa dipakai di pengadilan.
Salah satu komponen kunci dalam forensik digital adalah recovery data. Teknik ini digunakan untuk memulihkan data yang hilang, terhapus, rusak, atau bahkan sengaja disembunyikan. Artikel ini akan membahas hubungan erat antara forensik digital dan recovery data, metode yang digunakan, serta tantangan yang dihadapi.
Peran Recovery Data dalam Forensik Digital
Dalam konteks investigasi, recovery data bukan hanya tentang mengembalikan file yang hilang, tetapi juga mengungkap informasi tersembunyi yang bisa menjadi bukti. Beberapa peran pentingnya:
Mengembalikan File Terhapus
File yang sengaja dihapus untuk menghilangkan jejak sering kali masih bisa dipulihkan.
Recovery data memungkinkan penyidik melihat kembali dokumen, chat, atau foto yang sudah dihapus.
Menganalisis Aktivitas Terselubung
Log aktivitas, cache browser, atau file sementara sering berisi bukti yang tidak disadari pengguna.
Teknik recovery membantu membuka jejak digital yang tersembunyi.
Membongkar Upaya Penyembunyian Data