4. Sistem Listrik Tanpa Putus
Listrik adalah nyawa dari sebuah data center. Bayangkan jika listrik padam sesaat saja, ribuan server bisa mati, dan data yang sedang diproses berisiko rusak. Untuk mencegah hal ini, data center dilengkapi dengan UPS (Uninterruptible Power Supply) dan generator cadangan.
Dengan sistem ini, meskipun terjadi pemadaman listrik besar, server tetap berjalan tanpa gangguan. Stabilitas inilah yang membuat layanan cloud terasa mulus meski di balik layar penuh tantangan.
5. Keamanan Fisik dan Digital
Data center bukan hanya tentang perangkat keras, tetapi juga keamanan. Dari sisi fisik, bangunan data center biasanya dijaga ketat dengan akses terbatas, kamera pengawas, hingga sensor biometrik.
Sementara dari sisi digital, data center menerapkan enkripsi, firewall, hingga sistem deteksi intrusi. Semua ini bertujuan agar file yang Anda simpan tidak mudah diakses atau dicuri pihak yang tidak berwenang.
6. Monitoring 24/7
Rahasia berikutnya adalah pemantauan terus-menerus. Tim teknisi data center bekerja 24 jam sehari untuk memantau server, suhu, listrik, hingga lalu lintas data. Jika ada gangguan sekecil apa pun, mereka bisa segera mengambil tindakan sebelum masalah menjadi besar.
Monitoring ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak canggih yang mampu mendeteksi anomali secara real-time.
7. Replikasi Data Antar Lokasi
Data center biasanya tidak berdiri sendiri. Untuk menjamin keamanan, data yang disimpan di satu data center akan direplikasi ke lokasi lain. Tujuannya adalah jika satu data center mengalami bencana, seperti kebakaran atau gempa bumi, data tetap bisa diakses dari lokasi cadangan.