Mohon tunggu...
Ready Brahmana Yudha
Ready Brahmana Yudha Mohon Tunggu... Politisi - Young Politician, Profesional Privat Sector

Politisi Partai Perindo | Sekjen Relawan Solidaritas Jokowi | Wasekjen DPP Gerakan Advokat dan Aktivis | Anggota Luar Biasa FKPPI | Humas DPP Moeldoko Center

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menanggapi Pengesahan RAPBD DKI Jakarta 2018

2 Desember 2017   00:22 Diperbarui: 2 Desember 2017   22:28 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat ini sedang ramai sekali terjadi perdebatan mengenai RAPBD DKI Jakarta yang baru saja diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak Anis Baswedan. Ada yang pro terhadap keputusan tersebut tetapi tidak sedikit pula yang kontra. 

Banyak sekali yang menanyakan mengenai kelonjakan RAPBD 2018 tersebut yang sangat jauh dibandingkan tahun sebelumnya, dari  71 Triliun Rupiah pada tahun 2017 menjadi 77,1 Triliun Rupiah pada 2018 mendatang. Dan selain kelonjakan angka anggaran tersebut yang menjadi perdebatan ada beberapa alokasi anggaran juga yang menjadi kontra bagi banyak pihak, diantaranya seperti alokasi anggaran kunjungan kerja DPRD sebesar 107,7 Milliar, Renovasi Kolam sebesar 620 Juta dan pemeliharaan kendaraan 542,8 Juta. 

Selain tiga alokasi anggaran tersebut, alokasi anggaran belanja Bakesbangpol juka melonjak cukup signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dari 10,1 Milliar pada tahun 2017 menjadi 33,6 Milliar di tahun 2018. Dengan kenaikan alokasi anggaran sebesar itu kira-kira manfaat apa yang akan langsung dapat dirasakan oleh masyarakat DKI Jakarta? 

Tidak hanya disitu saja, banyak pihak juga yang mempertanyakan mengenai melonjaknya beberapa dana hibah Pemda DKI Jakarta, diantaranya anggaran hibah PGRI (Guru Swasta) dari 1,8 Milliar pada tahun 2017 menjadi 367 Milliar pada tahun 2018 nanti.

Begitu banyak pertanyaan dan perdebatan dari berbagai pihak mengenai kelonjakan nilai RAPBD DKI Jakarta 2018 tersebut dan juga mengenai alokasi-alokasi anggaran tersebut, tetapi pemerintah daerah seolah-olah menutup mata dan telinga yang berujung pada disahkannya RAPBD tersebut pada 1 Desember 2017. 

Saya sebagai salah seorang masyarakat DKI Jakarta hanya dapat berharap semoga peningkatan nilai APBD tersebut mudah-mudahan dapat langsung diterima oleh masyarakat DKI Jakarta manfaatnya. Pembangunan infrastruktur, peningkatan program penunjang pendidikan, pemberdayaan UMKM, pembenahan transportasi massal dan penanggulangan bencana banjir adalah sedikit harapan kami masayarakat DKI Jakarta yang mudah-mudahan dapat langsung kami rasakan manfaatnya dari kenaikan APBD DKI Jakarta tersebut. 

Mari kita warga DKI Jakarta tidak usah lagi kita perdebatkan APBD DKI Jakarta 2018 yang sudah disahkan, lebih baik kita bersama-sama membantu pemerintah, dan mengawasi pemerintah dalam menjalankan pemerintahan daerahnya guna kemajuan kota kita.

Ready Brahmana Yudha, SH, SE

Bacaleg DPRD DKI Jakarta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun