Kebutuhan energi dunia semakin meningkat seiring pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan industri yang pesat. Di sisi lain, energi fosil yang selama ini menjadi sumber utama mulai menipis dan penggunaannya menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti polusi udara dan peningkatan emisi gas rumah kaca. Permasalahan ini mendorong berbagai upaya untuk mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan, dapat diperbarui, dan memiliki ketersediaan melimpah. Salah satu sumber energi yang mulai banyak diteliti dan dikembangkan berasal dari biomassa, khususnya tanaman yang mengandung gula, pati, maupun selulosa.
Saat ini, sebagian besar limbah pertanian di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal dan seringkali hanya dibakar atau dibuang, sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan. Limbah seperti jerami padi, tongkol jagung, ampas tebu, dan kulit singkong sebenarnya memiliki potensi besar untuk diolah menjadi energi terbarukan. Beberapa peneliti di Indonesia juga sudah bereksperimen untuk memanfaatkan limbah pertanian seperti ampas tebu untuk dijadikan bahan bakar yang ramah lingkungan dan terbarukan.Salah satu hasil dari penelitian tersebut adalah bioetanol.
Bioetanol berfungsi sebagai bahan bakar ramah lingkungan yang dapat digunakan secara langsung maupun dicampurkan dengan bensin untuk kendaraan bermotor. Sebagai campuran bensin (misalnya E10 atau E20), bioetanol membantu mengurangi emisi gas buang yang berbahaya bagi lingkungan. Penggunaan bioetanol juga dapat menekan ketergantungan pada energi fosil yang jumlahnya semakin terbatas. Selain itu, bioetanol memiliki angka oktan tinggi sehingga mampu meningkatkan performa mesin kendaraan. Fungsi lainnya adalah sebagai bahan bakar kompor rumah tangga yang dapat menjadi alternatif pengganti minyak tanah maupun elpiji. Dengan berbagai manfaat tersebut, bioetanol semakin dipandang sebagai sumber energi yang berkelanjutan dan mendukung program energi hijau.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI