Di era modern ini, produktif telah menjadi trend yang sering ditemui di kalangan mahasiswa saat ini. Menjadi seseorang yang produktif terlihat sebagai suatu gaya hidup yang disambut dengan hal positif. Hal ini terjadi karena terlampau cepatnya perkembangan dunia dan terbatasnya waktu yang dimiliki oleh manusia. Maka dari itu, menjadi produktif dalam setiap waktu akan menjadi sebuah prioritas dalam kehidupan.
Akan tetapi, jarang ditemui pembahasan mengenai bagaimana cara menjadi mahasiswa muslim produktif dalam perspektif Islam.
Muslim yang produktif ialah muslim yang terus berdakwah dalam kondisi apapun. Sesungguhnya berdakwah itu hukumnya wajib yakni sesuai dengan kemampuan. Nahdu du'at qablakulli syai'n yang berarti kita adalah dai dari sebelum segala sesuatunya.
Muslim harus produktif karena di usia muda dimintai pertanggung jawaban dan konsekuensi dan diberikan sebuah peringatan kepada kita.
Masa muda adalah masa mencari jati diri, masa membuktikan eksistensi, masa mencari perhatian dan masa penuh semangat dan bergairah, akan tetapi dibalik semangat ini perlu kontrol dan perlu pembinaan agar tidak berlebihan dan keluar dari bimbingan syariat. Dengan keunggulan dan kelebihan pada usia muda seperti semangat masih membara, tenaga masih kuat, pikiran masih fresh dan tekad yang kuat, masa muda akan diminta pertanggung jawabannya secara khusus.
Sangat luar biasa jika seorang pemuda dengan berbagai macam godaan dunia, mereka tetap teguh beragama dan istiqamah. Padahal pemuda masih cenderung terhadap dunia serta memiliki kemampuan dan semangat untuk meraihnya. Oleh karena itu pemuda seperti ini mendapat naungan Allah di hari yang sangat susah di hari kiamat kelak.
Ulasan berikut ini akan dijabarkan beberapa cara agar menjadi seorang mahasiswa yang tetap bisa produktif tanpa menghilangkan nilai-nilai islam di dalamnya.
Cara Produktif yang perlu dimiliki yaitu dengan cara berikut :
1. Kenali diri
2. Mengamati dan memberikan pertanyaan (head,heart,hand)
3. Mengenali masalah
4. Selalu ada yang bisa kita lakukan
5. Ganti mindset
Harmony of some variabel
1. Head (goals, values, kogresitif, what is important)
2. Heart (uncoresious, motives, offictive, what we are realy like)
3. Hand ( skill, abilities)
Oleh karena itu, sebagai umat muslim, kita perlu memahaminya sebuah konsep produktif yang berlandaskan islam. Mohammed Faris dalam bukunya yang berjudul "Muslim Produktif", menuliskan bahwa produktivitas terdiri dari tiga unsur yaitu fokus, energi, dan waktu.
