Warung Berkah, Memberdayakan Mustahik untuk Dapat Bersedekah

 YOGYAKARTA - Kultur Jum'at Berkah, memang bukan hal yang asing di Yogyakarta. Budaya ini akan sangat mudah kita jumpai di tengah bahkan di sudut-sudut kota. Secara teknis, Jum'at berkah adalah kultur mengadakan makan gratis yang dibagi -- bagikan kepada masyarakat disetiap hari Jum'at. Terkhusus lagi, untuk kaum dhuafa.

Budaya Jum'at Berkah, juga menginspirasi LAZ Nurul Hayat Yogyakarta untuk mengadakan program serupa. Program tersebut bernama Warung Berkah. Program rutinan setiap Jum,at ini, mengadakan 130 porsi sarapan gratis untuk warga kurang mampu, pasukan kuning (petugas kebersihan), tukang ojek, tukang becak, dan dhuafa lainnya.

Dokpri

Hal yang menarik dari warung berkah ini adalah alih -- alih membeli makanan di rumah makan besar, LAZ Nurul Hayat justru bekerjasama dengan para Mustahik atau orang yang menerima zakat untuk menyediakan makanan yang akan dibagikan. LAZ Nurul Hayat memberdayakan warung makan kecil milik Bu Mahmudah yang terletak di Wirobrajan dan Bu Isdarwati di Kemitbumen untuk menjadi penyedia makanan untuk Program Warung Berkah ini. 

Hal itu dilakukan, untuk memantik Bu Mahmudah dan Bu Isdarwati yang notabenenya adalah binaan Bunda Yatim LAZ Nurul Hayat agar dapat latihan bersedekah, dimulai dengan membantu mengadakan Warung Berkah ini.

Dokpri

Alhamdulillah, setelah hampir dua tahun program Warung Berkah ini berjalan, porsi yang dibagikan kepada dhuafa pun semakin bertambah. Selain 130 porsi yang secara rutin diadakan oleh LAZ Nurul Hayat, terdapat sekitar 50 porsi tambahan yang disediakan oleh Bu Mahmudah dan Bu Isdarwati sebagai sedekah dari mereka.

Perkembangan tersebut mengindikasikan bahwa tujuan LAZ Nurul Hayat untuk membuat Mustahik dapat bersedekah mulai tampak hasilnya. Harapannya, hal seperti ini dapat menjadi pemantik kepada masyarakat, bahwa bersedekah tidak harus menunggu berada.