Mohon tunggu...
Raysha Putri Ramadhania
Raysha Putri Ramadhania Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa IPB Angkatan 58

Mahasiswa IPB

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Varian Terbaru Covid-19 di Indonesia

30 Juli 2021   12:10 Diperbarui: 30 Juli 2021   12:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Varian terbaru Covid-19 di Indonesia

Corona virus atau biasa disebut dengan Covid-19 merupakan virus yang mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernafasan ringan, sedang, hingga berat seperti penyakit flu. Corona virus sendiri diduga berasal dari beberapa hewan seperti unta, kucing, dan kelelewar.  Penyakit ini merupakan wabah penyakit pneumonia di kota Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019 dan menyebar ke negara lainnya mulai Januari 2020. Di Indonesia sendiri mengumumumkan  kasus Covid-19 ini dari bulan Maret 2020 lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah menemukan tiga varian baru virus corona yang termasuk ke dalam kategori varian of interest (Vol) yang lebih menular. Varian baru tersebut antara lain B.117 berasal dari Inggris, B.1351 berasal dari Afrika Selatan, dan B.1617 berasal dari India. Varian tersebut tidak menyebabkan angka kematian meninggi akan tetapi, dapat menyebabkan penularan lebih cepat melalui udara. Penularan tersebut ditakuti akan menular ke dalam tubuh dan akan menyebabkan komplikasi penyakit.

Varian B.117 yang dikenal dengan varian Inggris memiliki tingkat penularan mencapai 36% hingga 75%. Varian ini memiliki banyak laporan dari berbagai negara di Asia Tenggara yang peningkatannya mencapai hingga 49%. Di Indonesia, virus ini ditemukan  pertama kali pada orang yang beriwayat pulang dari luar negeri. Hingga saat ini, ditemukan 3 diantaranya warga DKI Jakarta yang berpositif Covid-19 jenis B.117.

Varian B.1351 merupakan varian asal Afrika Selatan atau lebih dikenal dengan 'varian raja'. Varian ini telah menyebar ke berbagai negara Asia seperti negara Filipina. Filipina sendiri telah mengalami kelonjakan hingga 50 kasus. Virus varian raja ini dikhawatirkan akan memicu infeksi parah dan membuat vaksin tidak berfungsi di dalam tubuh. Di Indonesia sendiri varian Covid-19 jenis B.1351 ini, menyerang beberapa orang yang telah terinfeksi setelah mengalami gejala dan melakukan pemeriksaan.

Varian B.1671 atau lebih dikenal dengan varian delta merupakan varian corona asal India yang mampu menghancurkan kekebalan tubuh, kepekaan terhadap alat tes, serta termasuk ke dalam varian of interest (Vol). Varian baru ini, termasuk varian yang menyebar lebih cepat serta membuat orang yang bergejala lebih banyak. Varian tersebut menyebar bagi kalangan anak muda. Hal ini bisa terjadi karena usia muda sering kali mengesampingkan gejala ringan yang muncul padahal, virus ini memiliki gejala perburukan lebih cepat. Oleh karena itu, pada dua pekan terakhir pasien covid bertambah 10.101 orang per hari.

Gejala penyakit corona varian baru tersebut umumnya seperti penyakit flu. Orang yang terpapar virus corona akan mengalami gejala ringan, sedang, dan berat. Gejala yang paling ringan yaitu demam, batuk, dan kelelahan. Gejala yang sedang yaitu nyeri tenggorokan, diare, sakit kepala, dan hilang indra penciuman. Sedangkan  gejala yang paling berat yaitu kesulitan bernapas, nyeri dada, dan kehilangan kemampuan berbicara maupun bergerak.

Juru bicara Kementerian Kesehatan Dr. Siti Nadia Tarmizi,M.Epid mengatakan bahwa di beberapa negara telah mengalami pelonjakan kenaikan Covid-19. Faktor kenaikan tersebut adalah masyarakat Indonesia yang sering kali melanggar peraturan pemerintah. Dr. Siti Nadia mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi kegiatan di luar rumah tanpa adanya kepentingan. Situasi genting saat ini mengharuskan masyarakat  untuk tetap di rumah Kasus Covid-19 harian ini masih menunjukan peningkatan dan penurunan. Adanya varian baru tersebut membuat persebaran semakin cepat dan mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak signifikan. Baru ini pemerintah menerapkan kebijakan PPKM darurat yang digunakan untuk mecegah pertambahan kasus setiap hari nya. Selama PPKM berlangsung pemerintah menerapkan masyarakat untuk work from home (WFH) selama kurang lebih dua minggu.

Hal yang dianjurkan oleh pemerintah pada saat PPKM berlangsung adalah rutin mencuci tangan selama 20 detik menggunakan sabun, menggunakan masker apabila keluar rumah, menjaga jarak minimal 1 meter ketika bertemu orang lain, menjauhi kerumunan, dan mengurangi aktivitas di luar rumah. Pemerintah menganjurkan hal tersebut demi mencegah penularan yang semakin melonjak terutama pada saat kita berada di luar rumah. Namun, hal tersebut masih sering kali di langgar oleh masyarakat terutama pada hari libur. Oleh sebab itu, angka positif covid-19 masih terus melonjak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun