Kompetensi kelas dunia dan pemahaman akar rumput. Itulah yang selalu Anies ucapkan ketika dia ditanyai mengenai bentuk leadership yang ingin dia kembangkan kepada pemuda-pemuda bangsa ini.
Melalui gerakan Indonesia Mengajar Anies merekrut putra-putri terbaik bangsa Indonesia. Mereka adalah anak-anak yang memiliki kompetensi kelas dunia, mereka bisa ditempatkan dimana saja, namun Anies ingin mereka memiliki pengalaman “grass root”.
Mereka punya potensi untuk menjadi pemimpin-peminpin yang kompetensinya dunia, tapi hatinya grass root. Usia mereka masih sangat muda, mungkin mereka akan muncul kepermukaan sekitar 10-15 tahun lagi, namun ketika mereka telah berdiri di puncak, mereka tahu persis bahwa Indonesia itu bukan Jakarta, bukan Surabaya, bukan medan, Jakarta itu kaki gunung tambora, sangihe, fakfak, Kapuas hulu dan mereka tahu betul keadaan disana berbeda. Kemudian mereka akan punya kesadaran bahwa untuk mengubah masyarakat itu lewat kualitas manusianya, karena mereka pernah mengalaminya untuk merubah satu desa melalui kualitas pendidikannya. Karena mereka ada disana ditempat yang tidak ada sinyal telephon, minim listrik, dan mungkin kekurangan air bersih, tinggal dengan penduduk selama 24 jam.