Mohon tunggu...
Ravit abdilah
Ravit abdilah Mohon Tunggu... Freelancer - 2021

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertumbuhan Ekonomi Hijau Pasca Pandemi

7 April 2021   14:28 Diperbarui: 7 April 2021   14:52 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Ekonomi/dokpri

Pertumbuhan Ekonomi Hijau Pasca Pandemi

Pertumbuhan Ekonomi Hijau pasca pandemi

Covid-19 bukan satu-satunya gelombang yang mengancam Indonesia dan dunia. Kebijakan penanganan Covid-19 jangan sampai menggerus komitmen mewujudkan pembangunan berkelanjutan, termasuk mengatasi masalah perubahan yang terjadi dalam aspek apapun

Bagaima Cara agar Pertumbuhan ekonomi akan Hijau pasca pandemi Covid 19 ?

Ekonomi hijau memusatkan pada pertumbuhan yang kuat, tetapi ramah lingkungan dan inklusif secara sosial. Sistem yang dibangun terdiri dari pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, penurunan kemiskinan, dan keterlibatan sosial secara global dalam perspektif berkelanjutan. Intinya, ekonomi hijau membuat urusan ekonomi dan lingkungan tidak saling meniadakan.

Rancangan ekonomi hijau membutuhkan platform yang jelas karena ada tiga titik tumpu yang menentukan keberhasilannya. Ketiganya meliputi pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan emisi gas rumah kaca yang rendah.

dokpri
dokpri
Sementara itu, dalam konteks perekonomian terdapat instrumen pembiayaan pembangunan, yaitu pemberian stimulus. Riset yang dilakukan oleh Vivid Economics and Finance for Biodiversity menunjukkan, ternyata hanya sedikit negara yang memberikan investasi stimulus akibat Covid-19 terhadap proyek ramah lingkungan.

Penelitian tersebut dirilis dalam dokumen Greenness of Stimulus Index (GSI) yang melibatkan G-20 dan negara lain dengan perekonomian terbesar di dunia. Secara global, paket stimulus yang dikeluarkan mencapai 12,7 triliun dollar AS. Akan tetapi, hanya empat dari 25 negara yang memperhatikan isu lingkungan dan perubahan iklim secara serius. Indonesia belum termasuk di dalamnya.

Indeks Stimulus Hijau mengukur besarnya pembiayaan yang mendukung proyek-proyek berbasis lingkungan. Empat negara dengan stimulus hijau tertinggi ialah Perancis, Spanyol, Inggris, dan Jerman. Sebagai tambahan, Kanada menjadi negara dengan stimulus yang imbang antara kontribusi terhadap lingkungan dan sebaliknya.

Ada enam kebijakan yang dapat dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dalam jangka panjang. Pertama, mempercepat transisi menuju sumber energi terbarukan dan menjauh dari batubara. Target terbesar, porsi energi terbarukan mencapai 30 persen pada tahun 2045.

Kedua, meningkatkan efisiensi energi dengan menurunkannya menjadi rata-rata 3,5 persen per tahun hingga 2045. Ketiga, pelaksanaan menyeluruh moratorium izin kehutanan, sawit, tambang, dan lahan gambut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun