Mohon tunggu...
Ravena Tandon Br Tarigan
Ravena Tandon Br Tarigan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tugas Pemikiran Politik Kontemporer

Ilmu Politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perkuliahan Daring Saat Pandemi bagi Mahasiswa Indonesia

22 April 2021   13:32 Diperbarui: 22 April 2021   13:39 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah bagi para tenaga pendidik merupakan perubahan yang harus dilakukan oleh dosen untuk tetap mengajar mahasiswa. Pendidikan dengan jarak jauh memiliki tujuan agar mutu pendidikan meningkatkan dan relevansi pendidikan serta meningkatkan pemerataan akses dan perluasan pendidikan. Pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan dengan penjaminan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan merupakan salah satu mekanisme perluasan akses pendidikan tinggi. Pandemi COVID 19 di Indonesia mulai terjadi pada bulan Maret 2020, dimulai dengan adanya korban positif di kota Depok. Setelah itu peningkatan kasuspun terjadi di seluruh wilayah Jabodetabek sehingga menjadi kawasan zona merah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan surat keputusan nomor 13 A terkait penetapan masa darurat akibat virus corona. Berdasarkan penetapan tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengeluarkan Surat Edaran dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan. Kualitas pendidikan menggambarkan kualitas pembelajaran. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas pembelajaran. Pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah bagi para tenaga pendidik merupakan perubahan yang harus dilakukan oleh dosen untuk tetap mengajar mahasiswa. Program Belajar Jarak Jauh (PBJJ) merupakan alternatif yang digunakan saat ini oleh setiap universitas untuk melaksanakan proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap muka. Perubahan proses belajar dari tatap muka menjadi PBJJ merupakan suatu keputusan yang harus dilakukan oleh univeritas agar tujuan pendidikan dapat dilaksanakan secara efektif dan efesien. Universitas merupakan sebuah organisasi modern yang harus beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Universitas di tengah pandemi COVID-19 harus tetap menjalankan proses belajar mengajar dengan mengubahnya menjadi PBJJ. PBJJ ini menjadi tantangan bagi setiap universitas untuk tetap mejalankan tujuan pendidikan.

Tranformasi pembelajaran dan sinergi antar pendidikan tinggi diyakini dapat menjadi salah satu kunci perguruan tinggi untuk keluar dari krisis pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Penggunaan virtual learning dalam proses pembelajaran jarak jauh diyakini memberikan kemudahan belajar, menjadikan sarana untuk dapat berkomunikasi secara langsung via dunia maya, dan menghindari kontak fisik agar mencegah penularan COVID-19. Interaksi langsung memberikan sentuhan bermakna antara pendidik dan peserta didik, yang dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan peserta didik. Melalui interaksi langsung, pendidik mampu mewujudkan suasana belajar dan proses belajar pembelajaran sesuai dengan karakter dan kebutuhan peserta didik serta pencapaian tujuan pendidikan. Lebih dalam lagi, interaksi secara langsung antara pendidik dan peserta didik mampu memunculkan perasaan saling membutuhkan, menghargai, kasih sayang, sampai perasaan rindu ketika peserta didik lulus dari mata kuliah yang diampu dosen tersebut.

Mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif

Yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran daring adalah model pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Meskipun pembelajaran daring menggunakan berbagai aplikasi dilaksanakan, namun guru dan dosen tetap harus memperhatikan bagaimana model pembelajaran dan skenario dari pembelajaran yang akan dilaksanakan karena pembelajaran tanpa rencana yang matang akan menyulitkan pendidik dan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada realitasnya masih banyak pendidik yang memiliki pemahaman bahwa belajar merupakan transmisi pengetahuan kepada para mahasiswa. Hal ini menyebabkan mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif dalam mengembangkan potensinya. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan pemahaman baru bahwa belajar merupakan ruang untuk mengembangkan seluruh potensi para mahasiswa dan mereka diberi kebebasan untuk mengembangkannya sendiri.

Penumpukan informasi atau konsep pada mahasiswa kurang bermanfaat

Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting, namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana konsep itu dipahami oleh mahasiswa. Pentingnya pemahaman konsep dalam proses belajar-mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah, untuk itu yang terpenting adalah proses terjadinya belajar yang bermakna dan proses berpikir bagi mahasiswa. Pada umumnya mereka yang mendapatkan pembelajaran dikampus seringkali sulit untuk menerapkan pengetahuan yang diperolehnya dengan permasalahan yang terjadi di dunia nyata, sehingga pengetahuan yang diperolehnya seakan akan tidak berguna dalam kehidupan sehari-hari. Ini adalah tantangan yang dihadapi oleh pendidik untuk meningkatkan kompetensinya terutama dalam pembelajaran daring atau online ini. Hal ini dikarenakan pembelajaran daring bukanlah sekedar memberikan tugas tetapi bagaimana pembelajaran tersebut dapat bermakna sehingga mampu mengantarkan para mahasiswa menjadi manusia yang handal dalam memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan.

Bersama informasi akademis yang kerap dibagikan lewat media sosial maka berita mengenai COVID-19 ikut lalu lalang secara masif dan tidak terkendali di berbagai media sosial dan berpotensi menimbulkan social media fatigue pada mahasiswa. Kelebihan informasi telah terbukti menyebabkan social media fatigue karena membebani kognisi individu. Social media fatigue adalah perasaan subjektif pengguna media sosial yang merasa lelah, jengkel, marah, kecewa, kehilangan minat, atau berkurangnya motivasi berkaitan dengan interaksi di berbagai aspek penggunaan media sosial karena banyaknya konten yang ditemui dalam media social. Social media fatigue menyebabkan individu kehilangan konsentrasi dan fokus terhadap apa yang harus dikerjakan. Hal ini memicu konsekuensi negatif lainnya yaitu penurunan performa belajar. Artinya, mahasiswa yang belajar di rumah selama wabah COVID-19 diduga tidak mampu menampilkan kinerja yang maksimal dan mengalami penurunan prestasi.

Mahasiswa mengalami stres

Stres yang dialami mahasiswa akibat wabah COVID-19 ini dipengaruhi oleh munculnya rasa takut akan tertular COVID-19, kekhawatiran saat pergi keluar rumah, kebosanan saat melakukan social distancing, dan kesulitan memahami materi saat perkuliahan daring. Keterbatasan untuk melakukan aktivitas di luar serta kecemasan tertular virus COVID-19 yang ditunjukkan memberikan gambaran bahwa wabah ini menimbulkan stress tersendiri bagi mahasiswa. Pelaksanaan physical distancing ini tentu membutuhkan adaptasi bagi berbagai pihak. Terutama bagi mahasiswa yang harus melakukan perkuliahan secara daring semenjak mewabahnya virus corona.

Kesulitan muncul bukan hanya perkara keterampilan penggunaan teknologi, tetapi juga terkait dengan beban kerja yang besar mengingat ada banyak mata kuliah yang harus dihadapi dalam masa pandemi COVID-19 ini. Hal ini terjadi karena mahasiswa terbiasa dengan pembelajaran tatap muka secara reguler, sedangkan pembelajaran jarak jauh sebelumnya hanya dilakukan secara insidental. Sehingga perubahan pola pembelajaran ini memberikan permasalahan tersendiri bagi mahasiswa, munculnya tekanan dan stres pada mahasiswa yang melakukan pembelajaran jarak jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun