Mohon tunggu...
Lyfe

Kasus Persekusi dan Pencegahannya

28 Februari 2018   09:48 Diperbarui: 28 Februari 2018   10:06 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia adalah negara yang padat akan penduduk. Di semua kepadatan ini Indonesia mempunyai banyak masalah yang besar, salah satunya adalah dalam memperlakukan sesama kita dengan semena-mena. Kasus yang sering muncul tentang memperlakukan sesama dengan semena-mena adalah kasus bully yang juga bisa mengarah ke persekusi.

Persekusi sendiri artinya adalah perlakuan buruk atau penganiyaan secara sistematis oleh individu atau kelompok terhadap individu atau kelompok lain, khususnya karena suku, agama, atau pandangan politik. Persekusi juga salah satu jenis kejahatan kemanusiaan yang didefinisikan di dalam Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional. Timbulnya penderitaan, pelecehan, penahanan, ketakutan, dan berbagai faktor lain dapat menjadi indikator munculnya persekusi, tetapi hanya penderitaan yang cukup berat yang dapat dikelompokkan sebagai persekusi.

Kasus persekusi ini sudah sering sekali mencuat di Indonesia dari tahun ke tahun, khususnya pada tahun 2016 sampai sekarang dikarenakan baru baru ini kasus bully dan persekusi sering sekali bermunculan di berita-berita yang ada di Indonesia, contohnya Kompas dan Detik. Salah satu kasus terbaru persekusi adalah kasus "dua sejoli yang diarak telanjang", dalam kasus ini kita bisa melihat bahwa sepasang kekasih yang dituduh berbuat mesum didalam kontrakan sehingga mereka pun ditindak secara kriminal, tanpa mengetahui bukti pelaku pun tanpa basa basi langsung bertindak diluar kendali.

 Mereka yang telah mengalami hal hal tersebut pasti akan mengalami trauma yang berat, seperti kasus diatas bahwa korban perempuan yang berstatus yatim piatu mengalami trauma. Kasus lainnya adalah kasus "persekusi Ustaz Abdul Somad", didalam kasus ini kita juga melihat sikap para terdakwa yang bersikap semena mena sehingga membuat kasus ini mencuat yang berujung kepada peradilan.

Maka dari itu sikap kita terhadap persekusi seharusnya membela bagi orang orang yang menjadi korban dan juga kita juga harus mencegahnya yaitu dengan berbagai cara yang ada, karena jika kasus persekusi ini terus bermunculan disegala berita maka seluruh warga Negara Indonesia pasti sangat cemas akan keberadaannya dikarenakan mereka yang pasti memiliki antisipasi akan terjadinya persekusi terhadap mereka, maka kita sebagai warga Indonesia juga harus membantu mencegah persekusi dengan berbagai cara berikut:

1. Yang pertama adalah tentang cara mencegah persekusi yang berada di media social yaitu sebelum kita menuliskan status yang berisi suatu pernyataan, atau berkomentar, berita atau apapun itu, kita baiknya lebih dulu membayangkan jika pernyataan kita dikatakan langsung dihadapan orangnya langsung. Jika setelah kalian membayangkannya dan kalian ragu dan takut,maka sebaiknya kita membatalkan pernyataan tersebut, karena dengan membayangkan langsung kita pasti bisa merasakan bagaimana untuk berdebat secara langsung.

2. Paling penting, kita harus memahami informasi yang kita dapatkan atau yang ingin kita sampaikan itu ke akun media sosial kita atau sebuah komentar di akun orang lain. Mengerti informasi itu dengan melihat berbagai perspektif dan sumber berita.

3. Yang terakhir adalah kita harus mengetahui bahwa informasi tersebut hoax atau bukan maka kita harus menelitinya terlebih dahulu.

Maka dari itu kesimpulan dari semua ini adalah bahwa kita harus bisa mencegah persekusi yang berada di Indonesia ini,dengan cara cara yang sudah dituliskan diatas. Dan sikap kita terhadap persekusi harus bersikap bijak, jangan kita asal mengkritik segala sesuatu tanpa dipikir terlebih dahulu, dan juga kita harus ingat dalam menggunakan media sosial. Kita harus bertindak bijak dalam segala hal termasuk dalam hal sekecil apapun.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun