Dosen UNILAK Memberikan Pelatihan Integrasi Etnosains dalam Pembelajaran Inquiry Bagi Guru-Guru SMKS Kesehatan PROSKILL

Pengabdian Kepada Masyarakat yang berjudul "Pelatihan Integrasi Etnosains dalam Pembelajaran Inquiry pada Guru SMKS Proskill Kesehatan Indonesia Pekanbaru" ini dilakukan pada hari Senin, 8 Juli 2024 di SMKS Kesehatan Proskill Indonesia yang terletak di Panam kota Pekanbaru. Peserta pelatihan ini terdiri dari 22 orang guru SMKS Kesehatan Indonesia Pekanbaru. Narasumber dalam kegiatan ini adalah Ermina Sari, S.TP., M.Sc., Raudhah Awal, S.Pd., M.Pd dan Martala Sari, S.Si., M,Sc.yang merupakan Tim Pengabdi.

Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB dan diakhiri pukul 13.00 WIB. Kegiatan dibagi menjadi 2 sesi, yang diawali dengan pemberian pretest kepada mitra pengabdian yang telah disiapkan oleh tim pengabdi. Setelah pengisian pretest nara sumber menyampaikan materi mengenai apa itu pembelajaran Inquiry, Etnosains, bagaimana langkah-langkah pembelajaran Inquiry, dan bagaimana mengintegrasikan etnosains dalam pembelajaran Inquiry. 

Pada akhir sesi 1 dilakukan sharing, tanya jawab dan diskusi. Ermina Sari, S.TP., M.Sc. bertindak sebagai nara sumber pada sesi 1 ini. Kegiatan ini dimulai dari pukul 09.00 - 10.30 WIB. Ketua Tim Pengabdi memberikan kata pembuka acara dan mendorong mitra untuk memanfaatkan kegiatan ini. 

Selanjutnya, lembar pretest diberikan kepada peserta pelatihan untuk mengevaluasi pengetahuan awal mereka tentang materi yang akan dibahas. Tampak bahwa mitra ingin mengikuti kegiatan selama sesi pertama. Ini terbukti dengan tanya jawab dan diskusi yang lancar dari mitra kegiatan. Banyak pertanyaan yang diajukan tentang bagaimana etnosains dimasukkan ke dalam pembelajaran inquiry.

Kegiatan sesi 2 merupakan praktik pembuatan rencana pembelajaran yang mengintegrasikan etnosains dalam pembelajaran inquiry. Tim pengabdian membimbing langsung kegiatan pada sesi 2 ini. yang dimulai pukul 10.30 - 12.30 WIB. Peserta terlihat antusias melihat praktik langsung merancang pembelajaran inquiry dengan mengintegrasikan etnosain. 

Mitra secara aktif dilibatkan dalam mendisain materi etnosains yang akan diintegrasikan. Pada akhir pelaksanaan sesi 2, peserta diberi link posttest yang ditujukan untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan mitra mengenai materi yang disampaikan.

Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihan berhasil meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam integrasi etnosains dalam pembelajaran inquiry pada Guru SMKS Kesehatan Indonesia Pekanbaru yaitu sebesar 79,55%. Berdasarkan hasil survey kepuasan mengenai penyampaian narasumber, pelaksanaan kegiatan, dan kebermanfaatan kegiatan mendapat respon yang sangat baik dari peserta pelatihan.