Mohon tunggu...
Raudatul Jannah
Raudatul Jannah Mohon Tunggu... Lainnya - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Nikmati proses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tahapan Teori Perkembangan Kognitif, Kacamata Piaget

16 Maret 2020   07:30 Diperbarui: 16 Maret 2020   07:37 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seperti yang sudah saya bahas sedikit di artikel saya sebelumnya tentang teori perkembangan kognitif, Sekarang saya akan mengulas lebih dalam tentang teori perkembangan kognitif yang telah disampaikan menurut pandangan Jean piaget. Sebagaimana perkembangan kognitif seorang anak itu merupakan suatu hal yang sangat penting untuk diketahui oleh pendidik ataupun orang tua sehingga pembelajaran yang diberikan itu sesuai dengan usia mereka dan bisa dapat berguna bagi mereka.

Menurut Piaget, setiap anak dalam perkembangannya berkembang dengan kemampuan berpikirnya dengan melalui tahapan-tahapan yang teratur. Dan menurutnya perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik maksudnya adalah suatu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis dan melalui perkembangan sistem saraf. Dengan bertambahnya usia seseorang maka semakin komplekslah susunan sel sarafnya dan semakin meningkat pula kemampuannya.

Menurut piaget perkembangan anak bukan di pengaruhi oleh orang dewasa atau juga lingkungannya tetapi oleh anak itu sendiri, memang seorang anak harus berinteraksi dengan lingkungannya dalam proses berkembang akan tetapi merekalah yang harus membangun struktur-struktur kognitif baru dalam dirinya sendiri.

Piaget membangun teorinya berdasarkan pada konsep skema atau struktur kognitif tertentu, secara garis besar skema yang digunakan oleh anak untuk memahami dunianya dibagi dalam empat tahapan, masing-masing tahapan berkaitan dengan usia yang terdiri dari pikiran yang berbeda beda. Tahapan perkembangan kognitif menurut piaget adalah sebagai berikut:

1. Tahap Sensori Motor

Tahap ini merupakan tahap pertama dari semua tahap perkembangan mental anak, yang berlangsung dari sejak lahir sampai sekitar usia 2 tahunan, pada dua tahun pertama di dalam kehidupannya bayi siap untuk mengadakan hubungan dengan dunianya dan bayi pada saat itu bayi sedang memahami lingkungannya dengan menggunakan fungsi alat inderanya seperti melihat sekitarnya, meraba, memegang, mencium dan mengecap, mendengarkan dan menggerak-gerakkan tubuhnya, mereka menggunakan kemampuan sensorik dan motoriknya, dan pada saat ini anak sering melihat sesuatu yang baru dilihatnya dengan tatapan yang begitu lama.

2. Tahap Pra-operasional

Tahap ini merupakan tahap perubahan dari sebuah tindakan menjadi sebuah pemanfaatan, maksudnya dalam tahap ini mulai mengandalkan pikiran mereka. Tahap ini biasanya dari usia 2-7 tahun, tapi tahap Pra-operasional ini anak masih belum bisa mengembangkan pikiran-pikirannya, mereka hanya mampu berfikir tanpa mengembangkan, dan pada tahap ini dengan adanya perkembangan terhadap bahasa dan ingatan mereka dan anak pun mampu mengingat banyak hal tentang lingkungan mereka, mereka masih sulit membedakan antara persepsi dirinya dengan persepsi yang dimiliki oleh orang lain.

Makna operasional dalam kata Pra-operasional itu adalah kemampuan berpikir logis, tapi mereka pada saat ini mengalami hal egosentris maksudnya adalah sulit untuk menerima perkataan orang lain, mereka pada umumnya ingin melakukan apa yang ingin mereka lakukan tanpa diperintah. Dan biasanya anak pada tahap Pra-operasional ini kepribadiannya berubah menjadi egois, mereka biasanya tidak mau barang mereka dipegang oleh orang lain, dan anak pada saat ini belum dapat memecahkan suatu permasalahan karena mereka belum bisa bernalar dengan sejauh-jauhnya.

3. Tahap Operasional Konkret

Berlangsung sejitar umur 7-11 tahun, pada tahap perkembangan ini tahap pemikiran logis anak mulai berkembang dengan banyak, mereka itu tidak terlalu menggantungkan dirinya dari informasi yang mereka tangkap dari pancaindranya karena mereka mulai mengusahakan dirinya untuk mengerti terhadap alam sekelilingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun