Mohon tunggu...
Moeh Zainal Khairul
Moeh Zainal Khairul Mohon Tunggu... Konsultan - Penjelajah

Tenaga Ahli Pendamping UKM Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar 2022 dan 2023 Coach Trainer Copywriting LPK Magau Jaya Digital

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Kok Sulit Cari Duit Zaman Sekarang..?

27 Maret 2024   21:39 Diperbarui: 27 Maret 2024   21:43 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan yang serba cepat dan penuh dengan perubahan, seringkali kita mendengar keluhan, "Susah sekali mencari uang di zaman sekarang." Kenyataan ini, seakan menjadi sebuah ironi di tengah kemajuan teknologi dan informasi yang seharusnya membuka lebar peluang bagi siapa saja untuk meraih kesuksesan. Namun, apakah benar pasar menjadi semakin sulit dijangkau? Atau, mungkin, yang perlu kita lakukan adalah mengubah cara pandang kita terhadap pasar yang kini berubah wajah.

Zaman dahulu, di era kakek nenek buyut kita, ekonomi bergerak dalam ritme yang berbeda. Industri dan pabrik tumbuh, memerlukan banyak tenaga kerja, sehingga pendidikan formal di sekolah dan perguruan tinggi menjadi tiket emas untuk memasuki dunia kerja. Sertifikat pendidikan menjadi bukti kompetensi, ilmu yang dipelajari di bangku sekolah diharapkan dapat langsung diterapkan di tempat kerja. Kala itu, mencari uang berarti menyiapkan diri melalui pendidikan formal, lalu melangkah ke industri yang membutuhkan keahlian tersebut.

Namun, roda zaman terus berputar. Sekarang, kita hidup di era di mana atensi menjadi mata uang paling berharga. Di dunia digital yang tanpa batas, setiap orang berlomba-lomba menampilkan yang terbaik, menyuguhkan konten yang menarik, dengan harapan menarik perhatian sebanyak mungkin. Misalnya, fenomena Taylor Swift yang konsernya tidak hanya menghibur, tapi juga mampu menggerakkan ekonomi lokal suatu kota menunjukkan betapa besar pengaruh atensi terhadap ekonomi.

Pasar saat ini bukan lagi seperti dulu. Jika dahulu kita makan di restoran dengan pilihan yang terbatas, kini kita dihadapkan pada pilihan yang hampir tak terbatas. Hal ini mencerminkan bahwa pasar kini lebih luas, lebih dinamis. Namun, ini juga berarti persaingan menjadi lebih ketat, pelanggan menjadi lebih selektif, karena mereka memiliki lebih banyak opsi. Ini adalah tantangan, tapi juga peluang.

Maka, untuk bertahan dan sukses di era saat ini, kita harus berani berinovasi, berubah. Jangan hanya masuk ke pasar yang sudah jenuh dengan pesaing. Ciptakan ceruk pasar Anda sendiri, bidang bisnis yang unik, yang membedakan Anda dari yang lain. Seperti kata pepatah, "Di mana ada kemauan, di situ ada jalan." Di era digital ini, kreativitas dan inovasi adalah kunci untuk menarik atensi, dan dengan atensi, mengalir pulalah duit.

Pengalaman menunjukkan bahwa mereka yang berani mengambil langkah berbeda, yang tidak takut untuk memulai sesuatu yang baru, adalah mereka yang akhirnya mampu menonjol di tengah persaingan. Jadi, bukan pasar yang menjadi sulit dijangkau, tapi kita yang harus mengubah strategi dan mindset kita untuk bisa menjangkau pasar yang terus berubah ini. Dengan mindset yang tepat, kita akan melihat bahwa sebenarnya peluang selalu ada di sekitar kita, menunggu untuk ditangkap oleh mereka yang siap dengan perubahan dan inovasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun