Mohon tunggu...
Ratri Aisyah
Ratri Aisyah Mohon Tunggu... Psikolog - Currently Studying Psychology in Airlangga University since 2018

Having a big interest in mental health issues, social psychology, clinical psychology, philosophy, and psychology itself. Have a good day people!

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Cinta Itu Tidak Menuntut Dirinya Menjadi Seperti yang Kita Mau"

17 Juni 2019   11:07 Diperbarui: 17 Juni 2019   14:27 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Cinta menurut Fromm merupakan suatu perilaku yang bersifat aktif dan bertujuan untuk memberi. Pandangan yang seringkali salah mengenai cinta adalah cinta sebagai passion. 

Merujuk pada filsafat Spinoza, menurut Fromm cinta sebagai aktivitas. Spinoza mengartikan aktivitas berbeda dengan passion. Passion memiliki bentuk seperti ambisi, kecemburuan, tamak, dan lain sebagainya. Sedangkan aktivitas adalah suatu bentuk perilaku manusia atas kehendak manusia yang memahami dirinya sebagai entitas yang memiliki kebebasan.

Cinta adalah perilaku yang bersifat aktif ini merupakan bentuk kritiknya terhadap masochism dan sadism. Masochism adalah perilaku manusia yang didominasi atau dikuasai oleh manusia selainnya. Sehingga seseorang yang berada dalam relasi masochism tidak memiliki sifat independen. 

Sadism adalah bentuk perilaku manusia yang menyakiti manusia selainnya. Menurut Fromm, cinta tidak memiliki sifat seperti sadism dan masochism. Sehingga seseorang yang mencintai orang lain harusnya memiliki sifat sebaliknya.

Pandangan lain yang seringkali salah mengenai cinta menurut Fromm adalah 'love is receiving'. Cinta sebagai suatu aktivitas disebut oleh Fromm sebagai 'standing in, not a falling for' atau 'love is giving, not receiving'. 

Seseorang yang mencintai orang lain, maka ia akan memberikan kemampuan yang ia miliki bagi pasangannya, dan bukannya meminta atau menuntut pemberian dari pasangannya. Cinta seperti ini ditunjukkan oleh seorang wanita yang memberikan dirinya sebagai seorang ibu (air susu dan kasih sayang) bagi bayinya. 

Menurut Fromm cinta memiliki beberapa aspek, yaitu care, responsibility, respect, dan knowledge. Care merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki manusia jika sedang mencintai orang lain. 

Seseorang memiliki aspek kepedulian ketika mencintai orang lain sama halnya dengan seorang ibu yang mau memandikan, memberikan susu, ataupun memberikan physical comfort kepada bayinya. 

Kepedulian tidak akan terlepas dari cinta. Jika seorang wanita mencintai sebuah bunga, namun ia lupa untuk menyiramnya. Maka patut dipertanyakan apakah wanita tersebut benar mencintai bunga tersebut.

Responsibility atau tanggung jawab diartikan sebagai suatu sikap konsekuen dalam menjaga orang yang dicintai. Jika seorang ibu mencintai anaknya, maka ia mau bertanggung jawab ketika harus mengurus bayinya. Meskipun dengan mengurus bayi ia akan kehilangan sebagian besar waktunya, namun dengan cinta, seorang ibu tetap mau melakukannya.

Aspek lain dalam cinta menurut Fromm adalah respect. Adanya tanggung jawab akan mengarahkan seseorang terhadap sikap posesif atau dominasi terhadap pasangannya. Namun hal tersebut tidak akan terjadi, ketika dalam cinta terdapat respect. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun