Mohon tunggu...
Ratri Niki Fadhilla
Ratri Niki Fadhilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa program studi S1 Ekonomi Pembangunan, Universitas Tidar.

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama

KTT G20 dan Dampaknya terhadap Perekonomian Indonesia

9 Desember 2022   09:05 Diperbarui: 9 Desember 2022   09:32 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pulih Bersama. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

KTT G20 atau Konferensi Tingkat Tinggi G20 yang ketujuh belas diselenggarakan di Bali, Indonesia. Presiden Joko Widodo secara resmi membuka KTT G20 di The Apurva Kempinski Bali, Kabupaten Badung, Bali. Pembukaan KTT G20 diselenggarakan pada Selasa, 15 November 2022. Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah KTT G20 menjadi salah satu nilai strategis bagi pemulihan perekonomian Indonesia. Dengan ini, KTT G20 memberi beberapa dampak bagi perekonomian Bali bahkan Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahudin Uno, menyatakan bahwa rangkaian kegiatan KTT G20 memberi dampak positif bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali. Beberapa destinasi wisata yang dikunjungi oleh para tamu undangan KTT G20 dan tempat kuliner merasakan dampak positif tersebut. Salah satunya ada Kuta Seafood Restaurant yang mengaku merasakan dampak positif dari pelaksanaan KTT G20 Bali 2022. Hari Paramuda, pemilik Kuta Seafood Restaurant, mengatakan bahwa banyak kepala daerah yang mengunjungi restorannya menjelang pelaksanaan KTT G20. Hal tersebut dianggap sebagai dampak positif luar biasa yang ia rasakan, terlebih restorannya baru dibuka dua bulan yang lalu. Dampak positif yang ditimbulkan tidak hanya itu.

Pusat oleh-oleh Bali juga menjadi salah satu penikmat keuntungan dari diselenggarakannya KTT G20. Oleh-oleh menjadi salah satu ketertarikan para pengunjung. Belum lengkap rasanya jika mengunjungi Bali tanpa membeli oleh-oleh khasnya. Tidak hanya makanan, oleh-oleh khas dari Bali juga berupa pakaian, patung, kain khas Bali, gantungan kunci, dan masih banyak lagi. Terlebih lagi pusat oleh-oleh Bali tidak hanya tersedia pada satu toko saja. Hal ini menjadi peluang peningkatan keuntungan bagi perekonomian Bali.

Peningkatan keuntungan dirasakan oleh toko oleh-oleh Kresna yang berada di daerah Kuta. Toko oleh-oleh Kresna mendapat kenaikan untung mencapai 60% dari hari biasanya. Bahkan, toko oleh-oleh tersebut merasakan kenaikan keuntungan pada saat setelah terselenggaranya KTT G20. Pengelola pusat oleh-oleh Kresna mengatakan bahwa setelah KTT G20 jumlah pengunjung dapat mencapai 3.000 pengunjung yang tadinya hanya sekitar 1.200-1.300 sehingga pusat oleh-oleh tersebut dapat meraup keuntungan lebih dari 50% dari hari biasanya.

Besar keuntungan yang diraup oleh pusat oleh-oleh Kresna tersebut juga berdampak pada kenaikan jumlah devisa negara. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa dari penyelenggaraan KTT G20, devisa negara juga meningkat hingga Rp20 triliun. Kenaikan jumlah devisa negara ini berasal dari pengembangan sektor pariwisata dan kuliner Bali yang kemarin sempat melemah ketika pandemi Covid-19.

Jika membandingkan kondisi perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19 dengan saat ini, kondisi perekonomian Indonesia memiliki capaian peningkatan yang cukup signifikan. Capaian kondisi perekonomian Indonesia pascapandemi adalah kembalinya sektor pariwisata Bali yang semula tertekan pada masa pandemi. Kondisi perekonomian domestik meningkat dengan jumlah kenaikan PDB sebesar  Rp1,7 triliun dan pelibatan tenaga kerja sekitar 33.000 orang di beberapa sektor. Hal ini menjadi peluang untuk menunjukkan kondisi perekonomian Indonesia yang maju pascapandemi yang dapat memulihkan kepercayaan pelaku ekonomi baik dari dalam maupun luar negeri.

Kemajuan perekonomian pascapandemi yang diraih Indonesia patut diapresiasi. Tidak hanya berasal dari sektor makro, tetapi juga usaha mikro yang semakin maju. Hal ini dapat terlihat dari usaha kecil menengah yang semakin melambung. Contohnya, bisnis UMKM yang dioptimalisasi secara maksimal.

Presidensi G20 yang digelar di Bali menjadi kesempatan untuk mempromosikan produk UMKM. Hal ini dilakukan agar produk UMKM Indonesia dapat menembus industri global. Berdasarkan keterangan Menteri Koperasi dan UKM, produk UMKM digunakan sebagai cendera mata bagi tamu undangan G20. Langkah yang diambil ini diharapkan dapat membuka jalur ekspor yang lebih lebar bagi produk UMKM. 

Dengan demikian, pelaksanaan KTT G20 yang diselenggarakan di Bali memberikan berbagai dampak bagi perekonomian Indonesia. Sebagian dampak yang dirasakan adalah dampak positif. Hal ini menunjukkan bahwa KTT G20 membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia. Salah satunya, KTT G20 dapat mengusung produk lokal ke kancah internasional.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun