Menjadi seorang Guru / Pendidik saat ini memanglah tidak mudah. Banyak hal yang harus kita persiapkan demi mencerdaskan dan membentuk karakter peserta didik yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Saya merupakan pribadi yang selalu terbuka akan perubahan apalagi itu berkaitan dengan kompetensi yang menunjang karir sebagai pendidik.Â
Melalui artikel ini saya akan membagikan pengalaman saya melaksanakan Diseminasi Berbagi Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif, sebagai bagian dari tugas saya sebagai Calon Guru Penggerak Angkatan 6.
Saya berharap dari apa yang disajikan menjadikan pemahaman ataupun ilmu baru bagi para pembaca. Berikut adalah rangkaian dari kegiatan yang saya sajikan.
1. Latar Belakang Diseminasi
Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau keyakinan universal yang diterapkan di sekolah. Budaya positif diawali dengan perubahan paradigma tentang teori kontrol. Selama ini barangkali kita sebagai guru merasa berkewajiban mengontrol perilaku siswa agar memiliki perilaku sesuai yang guru harapkan.Â
Tidak jarang hukuman atau reward merupakan pilihan tepat untuk membentuk karakter positif bagi anak, namun perlu kita pahami bersama bahwa itu merupakan cara yang kurang tepat karena dengan hal itu membuat kesadaran intrinsik (dari diri sendiri) peserta didik tidak akan muncul sampai kapanpun.
Berangkat dari pemahaman ini saya ingin membagikan pola pikir baru tentang cara mewujudkan nilai-nilai kebajikan universal yang dapat membangun karakter positif bagi peserta didik.
2. Tujuan Diseminasi
- Menciptakan murid yang merdeka dan disiplin diri yang kuat
- Menumbuhkan Budaya Positif di Sekolah dengan meyakini nilai-nilai Kebajikan Universal
3. Tolak Ukur Diseminasi
- Terbentuknya "Keyakinan Kelas" melalui kegiatan kesepakatan kelas yang dilakukan walikelas dan siswa.
- Siswa mampu menerapkan dan menjalankan "KeyakinanKelas" yang telah dibuat
4. Konsep Budaya Positif
- Konsep utama modul budaya positif ( Perubahan Padadigma Belajar, Disiplin Positif, Kebutuhan Dasar Manusia, Motivasi Perilaku Manusia, Posisi Kontrol Restitusi, Keyakinan Kelas , Segitiga Restitusi).