Mohon tunggu...
ratih puspa
ratih puspa Mohon Tunggu... Bankir - swasta

suka jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Puasa dan Benteng Kokoh Kita

21 April 2021   23:18 Diperbarui: 21 April 2021   23:48 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua tahun ini kita menghadapi pandemic Covid 19 yang melanda dunia global. Sebagian mungkin tidak terlalu terdampak secara ekonomi karena punya pekerjaan dan pendapatan yang stabil, seperti pegawai pemerintah, pegawai perusahaan swasta yang besar, dan beberapa pegawai organisasi global.

Namun pada sebagian besar orang di Indonesia yang memiliki pendapatan dari sektor informal, keadaan ini sungguh amat sulit, karena dia tergantung pada beberapa komponen eksternal.

Semisal dia berprofesi sebagai petani kentang dan selama ini menghasilkan produk yang baik. Namun ketika panen tiba, banyak kentang yang tak laku dijual karena peminatnya sedikit. Kenapa peminatnya sedikit ? karena daya beli masyarakatnya rendah karena pandemic. Dan situasi ini diderita oleh banyak masyarakat.

Bulan ini kita menghadapi bulan Ramadan kedua selama pandemic. Tentu sebagai manusia kita harus selalu beriktiar akan keadaan ini. Bulan ini mengajarkan bahwa sebagai umat beriman kita harus menahan lapar dan dahaga; dimana keadaan ini untuk memahami bagaimana penderitaan manusia tanpa makan dan minum karena kekurangan / tidak berkecukupan. Kita diminta empati untuk kaum seperti itu.

Selain menahan dahaga dan lapar, kita harus menahan nafsu syahwat, menahan amarahh, menahan ucapan kasar dan tidak berguna apalagi ucapan-ucapan yang bisa membuat orang lain terluka. Pada bulan ini kita juga diminta untuk menahan pandangan mata dari suasana maksiat, menahan diri dari segala ucapan dan tindakan yang provokatif, pergunjingan, hoax, adu domba, provokasi dan gossip. Atau kita menghujat keadaan dan menyesalkan semuanya ini terjadi pada umatNYA.

Puasa membuat kita patuh menerima perintah Allah dan bisa melampai semuanya itu. Kita harus ingat bahwa konsekwensi logis dari menahan diri itu adalah melahirkan pribadi yang kuat dan bertakwa. Bisa jadi dia kaya tetapi kekayaannya itu tidak menyebabkan dia sombong. Bisa jadi dia miskin atau berkekurangan, namun dia tetap berusaha dan tidak memanfaatkan kemiskinannya itu untuk meminta atau berbuat criminal. Atau dia sebagai pemimpin atau penguasa , namun tidak memakai kekuasaannya untuk berbuat sewenang-wenang terhadap orang lain

Pendek kata, puasa membuat kita punya benteng yang kuat dan kokoh berdasar perintah Allah dan kita menjalaninya dengan ikhlas dan sabar. Termasuk menerima  semua kedaan termasuk pandemic ini.

Semoga kita bisa melampaui ini semua dengan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun