Sebagai bagian dari KKN Tematik Ketahanan Pangan yang bekerja sama dengan PT Vale Indonesia, mahasiswa Universitas Hasanuddin melaksanakan program bertajuk "Pengadaan Media Informasi Fisik dan Digital Wisata Mangrove Tracking dan Dermaga Pasi-Pasi dengan Keterlibatan Masyarakat Desa." Program ini berlangsung sejak 20 Juli hingga 11 Agustus 2025 di Desa Pasi-Pasi, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, dengan fokus pada area Dermaga Pasi-Pasi dan Mangrove Tracking yang menjadi ikon ekowisata desa.
Program ini diprakarsai oleh Rasyad Habiburrahman, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Program studi Sastra Inggris, dan juga selaku penanggung jawab utama. Bersama tim KKNT 114 Unhas, Rasyad memulai kegiatan dengan observasi langsung di lapangan untuk memetakan titik-titik yang membutuhkan penambahan informasi. Tim kemudian melakukan wawancara dengan warga desa, pemerintah desa, dan pemangku kepentingan seperti PT Vale Indonesia serta YKCLI Luwu Timur untuk menggali masukan terkait kondisi wisata dan potensi pengembangannya.
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi, dirancang beberapa output utama: lima papan informasi fisik (terdiri dari satu penanda arah, satu penanda selamat datang, dua papan himbauan kebersihan, dan satu papan artistik untuk spot foto), konten promosi media sosial, serta buku saku pedoman wisata. Papan-papan tersebut dipasang di titik strategis di kedua titik wisata Dermaga dan Mangrove Tracking untuk memudahkan pengunjung, memberikan arahan, serta menanamkan pesan kebersihan dan konservasi; papan-papan tersebut terakhir terpasang pada tanggal 10 Agustus 2025. Publikasi unggahan media sosial dan pedoman wisata juga terlaksana pada 11 Agustus 2025.
Kegiatan ini memiliki keunikan tersendiri karena melibatkan partisipasi aktif masyarakat desa. Warga berperan dalam pemasangan papan informasi, baik dengan tenaga maupun dukungan ide. Kehadiran mahasiswa KKN UIN Palopo yang membantu secara sukarela dalam pengadaan juga menjadi bukti solidaritas dan kerja sama lintas kampus.
Tujuan dari program ini tidak hanya mempercantik tampilan destinasi wisata, tetapi juga menyediakan landasan informasi yang jelas, menarik, dan mudah diakses untuk pengunjung. Diharapkan, keberadaan media informasi fisik dan digital ini dapat meningkatkan daya tarik wisata Pasi-Pasi, memperkuat citra desa sebagai destinasi ekowisata, serta mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan.
Rasyad menyampaikan, "Walaupun kontribusi program kerja saya mungkin belum terlihat besar, antusiasme masyarakat untuk berkolaborasi membuat saya optimis bahwa di masa mendatang para pemangku kepentingan dapat mempertimbangkan semangat tersebut dalam merancang kebijakan-kebijakan di sektor wisata Desa Pasi-Pasi, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara luas oleh semua pihak."
Kini, titik wisata Pasi-Pasi memiliki penunjang informasi yang lebih lengkap, baik secara fisik maupun digital. Langkah ini menjadi pondasi awal menuju pengelolaan wisata yang lebih profesional, berkelanjutan, dan berakar pada semangat kebersamaan masyarakat desa.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
