Mohon tunggu...
Rara Rachmadilla
Rara Rachmadilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan SDM dengan Membangun Kesehatan Mental Remaja

26 Maret 2023   23:48 Diperbarui: 26 Maret 2023   23:48 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesehatan mental remaja menjadi salah satu isu penting dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil penelitian Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), 5,5% atau sekitar 2,45 juta remaja di Indonesia terdiagnosa mengalami gangguan kesehatan mental. Penelitian ini juga menemukan dalam 12 bulan terakhir sekitar 15,5 juta remaja di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental remaja diantaranya adalah tekanan akademik, pergaulan yang kurang sehat, konflik keluarga, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, serta gangguan makan. Selain itu, tekanan sosial seperti stres dari media sosial juga dapat berdampak negatif pada kesehatan mental remaja.

Terdapat gejala yang dapat dirasakan remaja menderita gangguan mental, diantaranya perubahan perilaku, perubahan suasana hati yang mudah berubah-ubah, penurunan berat badan, kesulitan berkonsentrasi, menyakiti diri sendiri (self-harm), dll. Kebanyakan remaja mengalami gangguan kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, gangguan makan, dan perilaku menyimpang. Jika tidak ditangani dengan tepat, masalah-masalah ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan emosional individu, serta mempengaruhi hubungan sosial dan akademiknya. Oleh karena itu, penting bagi individu dan masyarakat untuk memahami pentingnya menjaga kesehatan mental remaja dengan mengambil tindakan pencegahan dan intervensi yang tepat.

Masalah kesehatan mental remaja ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, perlu diciptakan kondisi lingkungan yang siaga terhadap kesehatan mental masyarakatnya dan partisipasi masyarakat dalam mencapai tujuan. Dalam hal ini, perlu strategi pemberdayaan masyarakat untuk membantu dalam menemukan, menyelesaikan, dan mempertahankan kesehatan mental di lingkungan mereka. Pemberdayaan masyarakat adalah proses peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat sehingga mereka dapat mengatur kehidupannya sendiri dan berpartisipasi dalam mengurus kebutuhannya sendiri. Pemberdayaan masyarakat dapat menjadi salah satu cara untuk membangun kesehatan mental remaja, karena dapat memberikan dukungan sosial dan lingkungan yang positif bagi remaja.

Pemberdayaan masyarakat merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia yang muaranya adalah peningkatan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang mengancam kehidupan mereka nantinya atau saat ini. Kegiatan-kegiatan pemberdayaan masyarakat tentunya tidak lepas dari yang namanya keterlibatan masyarakat. Oleh karena itu, pemberdayaan masyarakat perlu adanya kegiatan yang berkaitan dengan penyuluhan. Penyuluhan partisipatif menjadi salah satu kegiatan dalam pemberdayaan masyarakat. Penyuluhan partisipatif adalah kegiatan yang terencana yang berupaya untuk bisa melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan masyarakat itu sendiri. Penyuluhan partisipatif merupakan bentuk dari pendidikan non-formal dan masyarakat sebagai pemeran utamanya.

Ada beberapa cara untuk membangun kesehatan mental remaja melalui pemberdayaan masyarakat, diantaranya:

  • Meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental remaja

Dalam meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental remaja bisa dilakukan dengan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental dan cara-cara untuk menjaga kesehatan mental remaja. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye pendidikan dan sosialisasi tentang kesehatan mental yang ditujukan pada masyarakat umum, termasuk orang tua, guru, dan komunitas setempat.

  • Memberikan dukungan sosial

Melihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja, mereka membutuhkan dukungan sosial yang kuat dari keluarga, teman, dan masyarakat setempat. Masyarakat dapat memberikan dukungan sosial dengan mengurangi stigma buruk terhadap penderita gangguan kesehatan mental. Stigma buruk terhadap masalah kesehatan mental sering kali membuat remaja enggan mencari bantuan dari profesional. Oleh karena itu, melalui pemberdayaan masyarakat dapat melibatkan pendidikan dan kampanye anti-stigma yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah kesehatan mental dan mengurangi stigma terhadapnya.

  • Membentuk komunitas

Membentuk komunitas yang terdiri dari remaja, orang tua, guru, dan para ahli di bidang kesehatan mental. Komunitas ini dapat menjadi wadah untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai kesehatan mental remaja. Keberadaan para ahli dalam bidang kesehatan mental seperti psikolog dapat membantu memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan pada remaja dalam mengatasi stres, mengelola emosi, dan membangun hubungan sosial yang positif.

  • Menyediakan fasilitas kesehatan mental

Pemerintah setempat dapat menyediakan fasilitas kesehatan mental yang mudah diakses bagi remaja. Fasilitas ini harus mencakup pemeriksaan kesehatan mental, konseling, terapi, dan dukungan psikologis yang dapat membantu remaja dalam mengatasi masalah kesehatan mental.

  • Meningkatkan keterlibatan orang tua

Hal ini merupakan bagian terpenting dari proses pemberdayaan kesehatan mental remaja. Kita dapat melakukan penyuluhan untuk memberikan pengetahuan kepada keluarga tentang deteksi gangguan kesehatan mental pada remaja dengan melihat gejala-gejala yang terjadi pada remaja seperti suasana hati yang mudah berubah-ubah atau marah yang terlalu berlebihan. Melihat salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan mental remaja adalah konflik keluarga, kita dapat melakukan psikoedukasi kesehatan mental sebagai  salah  satu  solusi permasalahan  prioritas  yang  dialami  oleh keluarga di rumah.


Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya yang sangat penting untuk membangun kesehatan mental remaja. Dengan mendorong partisipasi aktif masyarakat, individu atau kelompok remaja untuk terlibat secara langsung dalam mengatasi masalah kesehatan mental yang mereka hadapi. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola emosi, memecahkan masalah, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Melalui pemberdayaan masyarakat sebagai upaya untuk memungkinkan individu atau kelompok masyarakat dapat memecahkan masalah-masalah sosial dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar masyarakat dapat meningkatkan taraf kualitas hidupnya.


Referensi

Center for Reproductive Health, University of Queensland, & Johns Bloomberg Hopkins School of Public Health. (2022). Indonesia -- National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS): Laporan Penelitian. Pusat Kesehatan Reproduksi. 

Kurniawan, Yudi., & Sulistyarini, Indahria. (2016). Komunitas SEHATI (Sehat Jiwa dan Hati) Sebagai Intervensi Kesehatan Mental Berbasis Masyarakat. INSAN: Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental. 

Rohayati, Nita. (2021). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Kesehatan Mental Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Mental Masyarakat Desa Srikamulyan. Prosiding Konferensi Nasional Penelitian dan Pengabdian: Universitas Buana Perjuangan Karawang.

Savitrie, Elsa. (2022). Mengenal Pentingnya Kesehatan Mental pada Remaja. Diakses pada 26 Maret 2023 Pukul 15.32 WIB. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/362/mengenal-pentingnya-kesehatan-mental-pada-remaja.

Sosiologi Kopi. (2020). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Penyuluhan Partisipatif. Spotify, 43:13. https://open.spotify.com/episode/04oW9iQdOsFoiSntYw0wGQ?si=nnoyOKwzTNu45VdFJVxpeg. 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun