Mohon tunggu...
Mujibatus sailah annabila
Mujibatus sailah annabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Ramah

Selanjutnya

Tutup

Book

Berani Berubah untuk Hidup yang lebih baik

29 November 2022   14:00 Diperbarui: 29 November 2022   14:04 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Judul Buku             : Berani Berubah untuk Hidup yang Lebih Baik
Penulis                    : Mulasih Tary dan Yazid Attafsir
Penerbit                  : Checklist
Tahun terbit            : 2020
Jumlah halaman      : vi + 166 Halaman
Ukuran kertas          : 14 x 20,5 cm
Harga buku               : Rp.45.000,00
Peresensi                 : Raphael Ananda Subiantoro (202)

Buku Berani Berubah untuk Hidup yang Lebih Baik dilatar belakangi dari kisah penulis. Beliau menyadari bahwa setiap manusia tentunya memiliki kebaikan dan keburukan masing-masing, sisi baik manusia dapat ditingkatkan ke level yang lebih tinggi seiring ia memahami arti kehidupan, sedangkan keburukan manusia dapat diubah menjadi kebaikan. Setiap individu manusia memiliki kendali diri masing-masing. Jika kita menginginkan perubahan yang lebih baik tentunya kita harus berani mengubahnya.

Buku ini menjelaskan bagaimana manusia memahami dan mengenal kepribadiannya sendiri. Bahwasannya kepribadian itu sendiri layaknya angin yang membelai dedaunan; tak terlihat, tapi mampu menumbangkan pepohonan besar, atau menggulung ombak tepi pantai, dan menyegarkan kita ketika terik matahari membakar kulit. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi V, terdapat beberapa arti kata "pribadi" yaitu keadaan manusia sebagai perseorangan; keseluruhan sifat-sifat yang merupakan watak seseorang. Sedangkan arti "kepribadian" yakni sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakannya dari orang atau bangsa lain.

Salah satu ilmuwan bijaksana yaitu Socrates pernah mengatakan "Kenalilah dirimu, kenali kepribadianmu!" artinya bila kita ingin mengubah kepribadian kita, maka kita harus mengenali diri kita sendiri terlebih dahulu. Pada intinya disaat kita mengenali diri sendiri artinya mengenali kekurangan dan kelebihan diri.
Terkadang manusia dalam proses untuk menjadi lebih baik tidaklah sabar sehingga sering kali mengulangi kesalahan yang sama. 

Ada satu hal yang harus dipahami bahwasannya disaat kita berusaha untuk berbuat baik dan mensyukuri apa yang diterima merupakan salah satu cara untuk menjalani kehidupan yang lebih baik lagi. Percayakan pada diri kita bahwa apa yang diterima dan dijalani saat ini adalah yang terbaik untuk masa yang akan datang.

Menuju kehidupan yang lebih baik memang bukanlah satu hal yang gampang seperti memutar telapak tangan. Butuh proses yang panjang dan sabar. Bayangkan kehidupan itu ibarat seni, jadi berusahalah semaksimal mungkin menciptakan gradasi warna kehidupan yang indah.

Buku ini juga menjelaskan bagaimana hinaan yang kita dapat disaat mau berusaha untuk lebih baik menjadi sebuah motivasi dalam diri. Karena, tidak khayal jika kita melakukan sesuatu yang baik pasti ada orang-orang yang tetap tidak menyukai kita bahkan sampai terlontar hinaan dari orang tersebut.

Jika dalam proses untuk menjadi lebih baik kita mendapatkan hinaan jangan dipedulikan perkataan buruk tersebut. Tugas kita adalah menjalani atau melakukan apa yang ada di hadapan kita. Jadikan hinaan sebagai pemantik semangat, agar kita termotivasi untuk membuktikannya kepada orang yang menghina.

Melangkah dan berprogres untuk menjadi lebih baik memang harus dari niat dan diri sendiri yang melakukannya. Namun, alangkah baiknya jika kita juga mendengarkan nasihat dari orang lain yang membantu kita untuk menjadi lebih baik. Misalnya, ketika melakukan kesalahan dengarkanlah nasihat tersebut karena sejatinya itu merupakan pengingat bahwa apa yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan dan nasihat tersebut akan mencegah kita untuk melakukan kesalahan lagi, serta mendorong kita untuk memperbaikinya.

Menentukan tujuan hidup dan niat yang jelas sangat membantu dalam proses memperbaiki diri. Karena, hidup itu seperti perjalanan. Sebuah perjalanan tentu memiliki tujuan. Seorang pengemudi tidak akan mengendalikan kendaraannya tanpa tujuan yang pasti. Pastikan tujuan tersebut dan nikmati proses dalam perjalanan jangan mudah menyerah dan yakin pada diri bahwa kamu dapat mencapai tujuan tersebut.

Di saat telah mengetahui kepribadian, tujuan, niat, dan hati yakin mulailah menjadi lebih baik terhadap diri sendiri. Pertama, jadilah manusia yang pemaaf karena setidaknya dengan memafkan, kita tidak membiarkan kebencian bersarang dan bermukim dalam hati. Kedua, berusahalah untuk mengendalikan nafsu dan menyeimbangkan diri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun