Selalu hanya aku dan dia yang dapat membuat percakapan kami menjadi bernilai tapi masih saja terasa kosong
09 November 2010 jam 19:36
Dia : ini adalah malam perenungan!!!!
Aku : ini adalah malam pemikiran samakan hatimu yang abu2 itu dengan otakku yang hanya berisi sesimpul myelin
Dia : adakah keadilan dihatimu....??
Aku : bukankah keadilan sudah lama mati suri
Dia : karna aku merasa seperti seorang terdakwa yang tengah menunggu keputusan dari sang hakim
Aku : selama kita bernafas, adakah yang lebih patut memberikan label dakwaan ketimbang Tuhan?
Dia : tapi lihatlah disekeliling,adakah orang yang mau dengar ketika aku berteriak tentang keadilanNya...?? bahkan mereka tak pernah menggubris,hanya menertawaiku seolah aku ini dungu.... dan aku takluk pada hukum manusia karna ketidak berdayaanku...
Aku : sudah menjadi khitoh manusia ketika terlahir dibumi, semua hukum alam semesta terbebankan padanya tiada lagi sebenar-benarnya campur tangan Tuhan dalam semua hukum dibumi, kecuali manusia dengan pemikirannya sendiri menafsirkan hukum surga yang tersurat dalam kitab suci
ketaklukanmu adalah mayoritas yang niscaya