Mohon tunggu...
Humaniora

Ungkapan Kekecewaan Keluarga Lion Air

6 Desember 2018   19:41 Diperbarui: 6 Desember 2018   20:15 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Konferensi pers yang diadakan di Ibis Hotel Cawang, Jakarta Timur pada hari senin (5/11/2018) dan disiarkan langsung oleh Kompas TV  berlangsung secara emosional. Dihadiri oleh Rusdi Kirana selaku pemilik Lion Group, Edward Sirait selaku Dirut Lion Air, dan jajaran direksi maskapai penerbangan Lion Air, keluarga korban dari pesawat Lion Air PK-LQP JT-610 menyampaikan keluh kesah yang dialami keluarga kepada pendiri maskapai tersebut. 

Kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh salah satu keluarga korban bernama Johan Ramadhan. Semenjak kejadian nahas yang menimpa putranya tersebut, pihak Lion Air tidak menghubungi keluarga korban untuk memberitahukan kondisi terkini mengenai pencarian, malah keluarga diminta untuk mencari tahu keadaan keluarganya tersebut. 

Kekecewaan lainnya diutarakan oleh Bambang Sukandar, ayahandari dari Fahmi Pradana Sukandar yang juga menjadi salah satu korban jatuhnya pesawat Lion Air tersebut. Bambang mempertanyakan informasi kebenaran mengenai apakah pesawat yang ditumpangi anaknya tersebut sempat mengalami gagal landing di Bandara International Ngurah Rai, Denpasar Bali sebelum akhirnya dipakai dalam rute Jakarta-Pangkal Pinang.

"Yang paling saya garis bawahi, benar atau tidak, sekali lagi, benar atau tidak pesawat ini trouble sebelum penerbangan?" ucap Bambang

Setelah itu Bambang meminta kepada jajaran petinggi Lion Air tersebut untuk berdiri menampakan wajahnya kepada keluarga korban. Secara spontan, Rusdi Kirana pun berdiri dan membungkukan badannya dengan kedua telapak tangan yang disatukan memberikan maksut bahwa ia sedang meminta maaf. 

Kendati demikian, keluarga berharap bahwa Lion Air diberikan sanksi atas peristiwa yang menelan banyak korban tersebut. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun