Mohon tunggu...
Rani Janggia
Rani Janggia Mohon Tunggu... Lainnya - Masih belajar

Mahasiswi universitas islam negeri Ar-raniry

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Demo Penolakan Penyedotan Pasir di Tengah Laut

9 Juli 2020   14:49 Diperbarui: 9 Juli 2020   14:45 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nelayan kepulauan spermonde Sulawesi Selatan melakukan ujuk rasa ditengah laut. 

Kapal nelayan kepulauan spermonde Sulawesi Selatan menghadang kapal penambang pasir asal belanda, mereka mengecam aksi penambangan atau penyedotan pasir laut, yang mana aksi tersebut dapat berakibat abrasi dan berkurang nya hasil tangkap ikan. 

Kegiatan kapal penyedotan pasir dari Belanda telah berlangsung sekian kalinya, para nelayan akan terus melakukan aksi Demo di tengah laut apabila kapal penyedotan pasir dari Belanda tidak di hentikan. 

Masyarakat pulau kodingareng juga menolak keras adanya kapal tambang yang mengakibatkan penurunan perekonomian masyarakat setempat. 

Masyarakat disana tidak hanya melakukan aksi demo di tengah laut saja, melainkan mereka juga meminta kepada pemerintah untuk mencabut izin untuk kapal penyedot pasir di spermonde Sulawesi Selatan. 

Karena Hal ini Masyarakat Sulawesi Selatan kehilangan pekerjaan karena hasil tangkapan mereka berkurang. 

Dan aksi penyedotan pasir sangat merugikan masyarakat setempat, dan menguntungkan bagi mereka. 

Direktur Eksekutif WALHI sulsel, Muhammad al-Amin mengatakan aksi penolakan nelayan bermula dari aktivitas tambang pasir laut dan reklamasi oleh pihak pihak PT. Boskalis tanpa konsultasi publik serta dokumen-dokumen lingkungan. 

Dan amin juga mengatakan pemerintah pusat seharusnya meminta PT. Boskalis untuk melakukan pemulihan lingkungan, namun yang terjadi membuka ruang tambang pasir laut baru bagi boskalis untuk merebut pasir laut di Sulawesi Selatan. 

Penderita para nelayan setempat makin menderita setelah terjadinya penyedotan pasir laut apalagi suasana pada saat ini yaitu covid19. 

Kami ingin tambang pasir ini di hentikan karena sangat menganggu ketentraman nelayan di kecamatan sanggkarang , khusus nya di wilayah kodingareng "ujar salah satu nelayan di tempat. 

Diamnya gebenur berarti bentuk dukungan beliau terhadap aksi penambangan pasir di laut. " Ujar Riski. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun